"Saya sangat suka sulap. Musim lalu kami punya banyak penampilan sulap," kata David dalam temu media di Singapura, Kamis (27/7).
Tidak hanya itu, David ingin melihat lebih banyak penampilan musik tradisional dari Asia. Namun dia mengakui bahwa itu juga akan menjadi masalah tersendiri bagi para juri, yang tidak akan mengetahui apakah penampilan tersebut luar biasa atau biasa saja bagi masyarakat di mana musik tersebut berasal.
"Sangat susah mengetahui apakah mereka benar-benar bagus," kata David.
Terlepas dari itu, David Foster menekankan bahwa kepercayaan diri peserta merupakan hal yang utama.
"Tanpa percaya diri, kami para juri bisa merasakannya, dan penonton juga bisa melihatnya," ujar dia.
Sementara penyanyi asal Korea Selatan Jay Park, yang baru menjadi juri musim ini, mengaku ingin melihat penampilan peserta dalam bernyanyi, menari dan rap.
"Tapi, karena saya telah melihat banyak melihat penari dan penyanyi dan rapper, suara juga penting tentunya, di samping musikalitas," kata Jay Park.
"Tapi saya ingin melihat banyak talenta yang berbeda mulai dari magic, juggling, sesuatu yang dapat dia lakukan dengan tubuhnya, sesuatu yang dapat dia ciptakan dari mulutnya, di samping bernyanyi," sambung dia.
Kalau Anggun, yang kembali ke meja penjurian musim ini, ingin melihat penampilan yang "wow".
"Saya sangat siap untuk terkesima. Tidak hanya secara emosional tersentuh, tapi dalam skill juga," ujar Angun.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
