"Jumlah publikasi ilmiah tingkat internasional kita juga masih kurang, kita harus kerja keras agar jumlah publikasi meningkat. Pembangunan ini agar bisa mendorong riset," kata Nasir sebelum meletakkan batu pertama gedung Fakultas Hukum Unsrat di Manado, Kamis.
Program 7 in 1 meliputi pembangunan fasilitas baru untuk tujuh universitas di seluruh Indonesia yang dananya berasal dari pinjaman Bank Pembangunan Islam (IDB).
Unsrat mendapatkan alokasi program 7 in 1 untuk membangun fasilitas baru di fakultas hukum, fakultas teknik dan laboratorium teknik, yang ditargetkan dapat selesai pada November 2018.
Lantaran dana pembangunan didapat dari pinjaman, Nasir meminta sivitas akademika dan masyarakat untuk mengoptimalkan fasilitas tersebut.
Pasalnya, lanjut Nasir, lebih mudah membangun fasilitas daripada merawat dan menggunakannya. Maka dari itu, fasilitas 7 in 1 di Unsrat harus dioptimalkan untuk masyarakat terutama sebagai media melahirkan inovasi dan publikasi ilmiah internasional.
Nasir menuturkan bagaimana jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia jauh tertinggal dari Thailand, Singapura dan Malaysia. Padahal secara jumlah penduduk Indonesia menang jauh.
Indonesia saat ini hanya bisa menerbitkan 4.500 hingga 5.500 karya ilmiah terpublikasi berstandar internasional. Angka itu tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250-an juta jiwa.
Pemerintah menargetkan 8.000 penelitian bisa terpublikasikan, namun karena terkendala anggaran maka jumlah publikasi yang realistis adalah 6.000 s.d. 6.500 penelitian yang bisa dipublikasikan.
Dia membandingkan junlah publikasi ilmiah dengan negara jiran yang tergolong tinggi. Hingga saat ini, Thailand telah menerbitkan sekitar 11.500 publikasi, Singapura 17.000 dan Malaysia 27.000.
Selain Unsrat, penerima lain dari program 7 in 1 adalah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017