Ternate (ANTARA News) - Burung bidadari yang hidup di hutan Pulau Tidore, Maluku Utara, terancam punah akibat menyusutnya kawasan hutan yang menjadi habitat burung langka itu.
"Sekarang ini sulit sekali menemukan burung bidadari di Pulau Tidore, padahal dulunya banyak sekali. Itu isyarat bahwa burung tersebut di Pulau Tidore, mulai terancam punah," kata seorang aktivis lingkungan Maluku Utara, Jafar, di Ternate, Senin.
Ironisnya, pemerintah setempat dan instansi terkait lainnya di daerah itu, sepertinya tidak menghiraukan nasib burung bidadari tersebut. Selama ini, tidak ada langkah-langkah konkret dari mereka untuk melestarikannya.
Bahkan, kata Jafar, berbagai aktivitas masyarakat yang mempercepat kepunahan burung bidadari seperti perambahan hingga pengalihan fungsi hutan, dibiarkan saja.
Upaya penyadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya melestarikan burung bidadari, termasuk berbagai satwa langka lainnya di Pulau Tidore, juga tidak dilakukan secara maksimal, padahal kunci untuk melestarikan satwa langka salah satunya adalah adanya kesadaran masyarakat akan hal itu.
Oleh karena itu, ia mengimbau Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan berbagai pihak terkait lainnya di daerah itu, agar segera melakukan langkah-langkah konkret untuk mencegah punahnya burung bidadari di Pulau Tidore. Kerugiannya tidak bisa dinilai dengan apa pun kalau sampai burung itu punah di Pulau Tidore.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan, Anis Abas mengatakan, Pemkot dan DPRD setempat sebenarnya sudah memiliki rencana untuk melestarikan burung bidadari di Pulau Tidore, di antaranya akan membangun semacam taman nasional.
Taman nasional untuk habitat burung bidadari itu direncanakan seluas 63.000 hektare. Lokasinya sudah ada yakni membentang dari wilayah Tayau sampai Jarajara di Pulau Tidore. Pelaksanaannya nanti, akan melibatkan pengusaha , karena membutuhkan dana cukup besar.
Di Provinsi Malut, burung bidadari juga ada di Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Halmahera Utara. Burung bidadari di kempat daerah tersebut, juga terancam punah, karena kawasan hutan yang menjadi habitatnya, semakin menyusut.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007