Ini penting agar kekerasan tak berkepanjangan."

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan pihaknya bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siap ke Palestina untuk turut menyelesaikan persoalan di wilayah itu, terutama terkait dengan Masjid Al-Aqsa.

"Masjid Al-Aqsa harus dibuka. Saya siap dengan NU untuk hadir di sana," katanya, di sela-sela diskusi bertajuk "Gus Dur, Papua, dan Paradigma Pembangunan" di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu.

Hanya saja, ia menyatakan, PKB maupun NU tidak mungkin jalan atau bertindak sendiri, melainkan harus melalui jalur resmi, yakni Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

(Baca juga: Menlu tunggu penurunan eskalasi untuk kunjungi Al-Aqsha)

PKB mendorong Pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri untuk proaktif mendesak Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh Israel.

"Ini penting agar kekerasan tak berkepanjangan," katanya.

PKB juga mengimbau Israel untuk memperhatikan tekanan Muslim dunia atas tindakannya itu, demikian Muhaimin Iskandar.

Pemerintah Indonesia sendiri mengecam keras pelarangan ibadah shalat di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina, dan jatuhnya korban jiwa dalam kekerasan terkait dengan persoalan itu.

Pemerintah Indonesia meminta agar masyarakat internasional dapat membantu penyelesaian konflik dan penjajahan yang masih terjadi di Palestina.

"Indonesia meminta kepada PBB, kepada Sekjen PBB, agar Dewan Keamanan PBB dapat segera melakukan sidang untuk membahas krisis yang ada di komplek Masjid Al Aqsa," kata Presiden Jokowi di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Sabtu (22/7).

Pemerintah Indonesia juga mendesak Israel untuk tidak mengubah status quo kompleks Al-Aqsa agar Masjid Al-Aqsa dan the Dome of the Rock atau Masjid Kubah Batu tetap menjadi tempat suci yang dapat dimasuki semua Muslim.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017