Cirebon (ANTARA News) - Sebanyyak 11 awak Kapal Motor (KM) Jaya Baru 3, masih belum ditemukan, sementara dua lainnya berhasil selamat, setelah kapal mereka tiba-tiba bocor terhantam ombak dan tenggelam, di perairan Pulau Rakit, Kabupaten Indramayu, atau sekitar 40 kilometer Utara Kota Indramayu, Kamis (24/5) malam.
Menurut nelayan yang selamat, Dauri bin Rasiman (27), warga Desa Dadap, Blok Prapatan RT03/07, Juntinyuat, Indramayu yang ditemui, Senin, perahu yang dinahkodai Sanaji berangkat Rabu sekitar pukul 17.00 WIB dengan tujuan Perairan Kalimantan Selatan, namun di sekitar Pulau Rakit, tiba-tiba muncul gelombang besar yang menghantam perahu mereka berulang-ulang.
"Kami sudah berusaha menambal kayu yang pecah tetapi ombak makin besar dan akhirnya kapal tenggelam," katanya yang masih terbaring lemah karena dua hari terombang-ambing di laut dengan bertahan pada papan fiber penutup boks penyimpanan ikan.
Jika Dauri dan Mulyana bin Samid (24) berpedang pada fiber tadi, maka sebelas teman-teman mereka bertahan pada bambu perahu yang sengaja dilepas sebelum tenggelam. Kedua makin terpisah karena terseret arus.
Namun, Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB, Dauri dan Mulyana baru ditolong nelayan yang sempat melihat keduanya terapung-apung di laut. Nelayan penolong dari Desa Trungtum, Kecamatan Sukra Indramayu kemudian membawa mereka kembali ke Dadap dan tiba sekitar pukul 15.00 WIB.
Sampai sekarang Petugas Polair Balongan masih melakukan pencairan sebelas awak kapal termasuk nahkoda kapal yang diduga masih berada di sekitar perairan Pulau Rakit.
Sebelas nelayan lain yang belum ditemukan, sepuluh merupakan warga Dadap atas nama Tarno bin Tarja (25), Casudi bin Sudin (21), Sajarji (27), Udin bin Tohari (18), Budi bin Robi (19), Mursidin bin H Kasim (19), Santi bin Toidi (20), Romin bin Karmin (19), Daudi bin Rasiman (23), dan Wandi bin Wasmun (19).
Sementara satu nelayan lain yang hilang yaitu Ujang (19), adalah warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur.
Syahbandar Juntinyuat, Haryono, mengatakan, be
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007