Direktur Pemasaran dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Nina Sulistyowati dalam syukuran Penerbangan Haji 2017 di Kantor GMF AeroAsia, Tangerang, Rabu, mengatakan jumlah tersebut naik 37 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 79.000 orang.
Garuda Indonesia memberangkatkan jamaah haji dari sembilan embarkasi yang terdiri atas 280 kloter di seluruh Indonesia.
"Garuda Indonesia telah menyiapkan armada terbaiknya untuk memastikan layanan penerbangan haji pada tahun ini dapat berjalan dengan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Nina menuturkan dengan pengalaman panjang dan berbagai upaya peningkatan serta perbaikan Garuda Indonesia, ia optimistis dapat memberikan kinerja terbaik dalam operasional penerbangan haji tahun ini, dengan mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu atau on time performance (OTP), serta kesempurnaan pelayanan (service excellence), terlebih, lanjut dia, pelayanan haji Garuda mendapatkan sertifikasi ISO 9001-2008.
Selain peningkatan kapasitas armada, Garuda Indonesia pada tahun ini juga meningkatkan jumlah awak kabin haji menjadi 558 awak kabin (sebelumnya 442 awak kabin), yang 57 persen di antaranya merupakan putra-putri daerah.
Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut adalah merupakan bagian dari pelayanan Garuda Indonesia kepada para jemaah-khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian anggota jamaah hanya mampu berbahasa daerah.
"Biasanya jamaah calon haji memiliki kendala dalam berkomunikasi, untuk itu kru yang ditugaskan di embarkasi itu, memang berasal dari daerah situ," katanya.
Untuk penerbangan haji tahun ini, Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 14 pesawat berbadan lebar (wide body).
Jumlah pesawat yang dioperasikan pada musim haji tahun 2017 tersebut menyesuaikan dengan peningkatan trafik Jemaah haji pada tahun ini.
Nina mengatakan 14 pesawat tersebut adalah 11 pesawat kepunyaan Garuda Indonesia yang terdiri atas satu pesawat Boeing 747-400, lima pesawat Boeing 777-300ER, lima pesawat Airbus A330-300 dan juga tiga pesawat sewa (leased aircraft) yang terdiri atas dua pesawat Boeing 747-400 dan satu pesawat Airbus A330-300.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Pemeliharaan Garuda Indonesia I Wayan Susena mengatakan untuk mengoptimalkan layanan penerbangan haji, Garuda Indonesia menaikkan kapasitas kursi empat pesawat berbadan lebar Boeing 777-300ER dengan mengubah konfigurasi kursi pesawat.
"Sebelumnya, konfigurasi kursi pesawat B777-300ER milik Garuda terdiri dari tiga kelas, yakni delapan kursi First Class, 38 kursi Bisnis, dan 268 kursi Ekonomi. Saat ini konfigurasi kelas itu menjadi 26 kursi Bisnis dan 367 kursi Ekonomi," katanya.
Perubahan dari tiga kelas menjadi dua kelas yang dilakukan sepenuhnya oleh GMF sebagai anak usaha Garuda yang bergerak di bidang perawatan pesawat ini bertujuan agar maskapai dapat lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan penumpang.
Perubahan konfigurasi kursi ini juga merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia dalam strategi route optimization maskapai, antara lain seperti rute penerbangan haji dan umrah.
Sementara itu PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF), menyatakan kesiapannya mendukung operasional penerbangan haji tahun 2017.
Sebagai anak usaha yang bergerak dibidang perawatan pesawat, GMF memberikan total solutions maintenance kepada Garuda Indonesia sebagai operator penerbangan haji Indonesia 2017.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menyatakan komitmennya dalam mendukung kelancaran penerbangan haji tahun ini. Iwan mengatakan bahwa GMF siap dan berkonsentrasi penuh dalam menjalankan operasional penerbangan haji.
"GMF mendedikasikan 74 orang engineer (teknisi) berkompetensi tinggi di sembilan embarkasi haji," katanya.
Menurut Iwan, GMF akan menempatkan tekniai yang berdedikasi di sembilan embarkasi, yaitu Jeddah & Madinah, Solo, Halim Perdanakusumah, Kualanamu, Padang, Balikpapan, Lombok, Aceh dan Mumbai, India.
Selain itu, Iwan juga menyatakan dukungan maksimal dalam melayani jasa Line Maintenance, Cabin Maintenance Services, Material Services, Engineering Services, dan Outstation Line Maintenance bagi Garuda Indonesia sebagai maskapai penyelenggara penerbangan haji.
"Dengan target zero mistake accident (tanpa kesalahan dan kecelakaan) di segala lini produksi dan komitmen untuk melayani dan menjaga kualitas kehidupan manusia yang lebih baik, kami berharap penyelenggaraan musim haji tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Iwan.
Pada 2016, Garuda Indonesia menerbangkan sebanyak 78.772 jamaah haji, dengan ketepatan waktu (on time performance) sebesar 98.05 persen.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017