Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dimintai untuk mempercepat proses penetapan lokasi (penlok) pembangunan Kereta Cepat Bandung-Jakarta oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"Terkait Kereta Cepat, masih ada rapat lanjutan, kemarin tentu yang diminta dari provinsi adalah percepatan penlok, itu saja," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung, Rabu.
Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengatakan saat ini Pemprov Jawa Barat sedang mengerjakan penetapan lokasi terkait pembangunan Kereta Cepat Bandung-Jakarta.
"Itu sedang kerjakan penlok, karena penlok istimewa, panjangnya ratusan kilometer penloknya, kalau penloknya seperti Patimban kan kotak, segi empat tapi ini kan panjang, kecil tapi panjang penloknya," kata Aher.
Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Jawa Barat memutuskan untuk membuat tim gabungan yang didalamnya melibatkan sejumlah pihak seperti PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Sementara itu Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menambahkan saat ini masih ada urusan revisi tata ruang dan wilayah (RTRW) kabupaten/kota yang dilalui proyek ini.
Menurut dia, untuk Pemprov Jabar proyek tersebut sudah masuk dalam revisi RTRW yang kini tengah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri.
"Jadi tata ruang yang masih harus direvisi itu seperti Kabupaten Bekasi, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Purwakarta. Harusnya bisa paralel dan mengacu pada Perda RTRW provinsi, karena ini akan menjadi kunci KCIC mengurus Amdal dan izin trase serta TOD-nya," kata dia.
Iwa mengatakan walaupun masih ada proses perizinan namun ia memastikan proyek ini diharapkan terus berjalan mengingat Presiden Joko Widodo sudah menugaskan PT KCIC untuk membangun kereta cepat dari Halim sampai Tegalluar, Kabupaten Bandung.
"Sehingga kami masih menunggu prosesnya, tapi kami mendukung penuh," kata dia.
(U.A066/A029)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017