Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi enam titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen di Provinsi Riau, Selasa.
"Titik panas terpantau di lima Kabupaten di Riau," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.
Ia menjabarkan, enam titik panas yang dideteksi satelit Terra dan Aqua tersebut masing-masing terpantau di Bengkalis, Kuantan Singingi, Siak, Indragiri Hulu dan dua titik lainnya di Kabupaten Pelalawan.
Dari enam titik panas tersebut, dua diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
"Dua titik api terpantau di Bengkalis dan Pelalawan," tuturnya.
Sementara itu, secara keseluruhan BMKG pada hari ini mendeteksi sebanyak 46 titik panas di Pulau Sumatera. Selain enam titik panas di Riau, juga terpantau di Bengkulu empat titik, Jambi delapan titik, Lampung sembilan titik.
Selanjutnya titik panas turut terpantau di Sumatera Barat tujuh titik, Sumatera Selatan tiga titik, Sumatera Utara empat titik dan Bangka Belitung lima titik.
Keberadaan titik-titik panas di Pulau Sumatera dan Provinsi Riau terus terpantau sejak awal pekan ini. Satuan tugas (Satgas) penanggulangan Karhutla Riau terus meningkatkan koordinasi guna mengatasi titik-titik panas.
Pemerintah Provinsi Riau sendiri jauh di awal tahun telah mengambil tindakan cepat dengan menetapkan status siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Status itu telah diperpanjang hingga November 2017 mendatang.
Kini Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membantu Riau dengan mengerahkan lima pesawat helikopter pengebom air jenis Sikorsky, MI-171 dan MI-172. Helikopter itu menjadi andalan Pemerintah Riau yang tergabung dalam Satgas Karhutla dalam menanggulangi titik-titik api.
Pewarta: Bayu/Anggi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017