Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar seluruh trotoar yang ada di wilayah ibukota steril dari kendaraan bermotor, sekaligus dimaksimalkan fungsinya.
"Tidak ada toleransi motor naik ke trotoar. Masing-masing wali kota dan pejabat terkait harus memantau dan menindaklanjuti kendaraan bermotor yang melewati trotoar," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Sementara itu, terkait keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) yang sering kali berada di trotoar, menurut dia, pada dasarnya diperbolehkan berjualan di badan trotoar, namun sifatnya semi permanen, sehingga harus dilakukan penertiban, terutama bagi PKL yang mendirikan bangunan permanen di trotoar.
"Harus ada penataan lagi terhadap semua PKL yang berjualan di trotoar. Harus dijadwalkan juga jam operasional para PKL tersebut, sehingga kondisinya tetap tertib dan tidak menyalahi aturan," ujar Djarot.
Dia menuturkan bahwa penataan trotoar menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta agar dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendorong masyarakat supaya lebih senang berjalan kaki.
"Kalau trotoarnya rapi, masyarakat pasti jadi lebih nyaman berjalan kaki dan mau menggunakan transportasi umum. Dengan begitu, kedepannya bisa terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan," tutur Djarot.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan penataan trotoar di Jakarta telah terintegrasi dengan penataan dan penanganan jaringan utilitas. Trotoar di Jakarta juga telah dilengkapi dengan box utilitas atau manhole ducting.
"Hingga kini, jumlah manhole ducting di wilayah Jakarta sudah mencapai 729 unit. Seluruh jaringan kabel nantinya akan dipindahkan ke utilitas-utilitas yang sudah tersedia, sehingga semua kabel berada di bawah tanah," ungkap Djarot.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017