Menurut Kapolda saat menghadiri silaturrahmi Pangdam VI/Mulawarman dengan Pemprov Kalsel di Mahligai Pancasila, Selasa, dari 42 provokator kerusuhan tersebut, 36 orang di antaranya dipindahkan ke Lapas Narkoba Karang Intan.
"Jadi para provokator ini sebanyak 36 orang berstatus napi, enam orang lainnya berstatus masih tahanan, hingga semuanya 42 orang yang kita amankan atas dugaan menjadi provokator kerusuhan di Lapas Banjarbaru," ujarnya.
Dia menjelaskan, kerusuhan dipicu aksi saling ejek antara para napi di Blok F yang menampung napi kasus narkoba dengan napi Blok E yang banyak diisi tahanan kasus kriminal.
"Dari laporannya, para napi Blok F sering mengejek para napi Blok E, kejadiannya tiba-tiba memuncak saat makan siang pada Senin itu, empat orang napi Blok E menganiaya napi Blok F," ucapnya.
Terjadinya perselisihan kecil itu, kata Kapolda, sempat diselesaikan pihak Lapas, namun ternyata tidak berlanjut ke dalam blok, hingga pukul 18.30 WITA ada upaya saling serang.
"Bahkan para napi Blok F sudah melakukan penjebolan enam pintu untuk menyerang para napi di Blok E," ungkapnya.
Atas kejadian mulai genting itu, terang Kapolda, maka diperintahkannya pasukan Brimob dan Sabhara juga dari Polres Banjarbaru untuk mengamankan lapas dari kerusuhan besar.
"Karena kesigapan para pasukan kita melakukan pengamanan, akhirnya sekitar pukul 01.00 WITA semua terkendali," ucapnya.
Hingga kini, beber Kapolda, personel kepolisian tetap disiagakan di Lapas Banjarbaru, hingga betul-betul aman dan bisa terkendali, tidak ada mengarah kerusuhan lagi.
"Untuk saat ini yang terluka hanya satu orang napi," ujarnya.
Dari pengamatan pihaknya di Lapas Banjarbaru itu, ada sedikit SOP yang tidak dilaksanakan dengan banyaknya ditemui senjata tajam, telepon genggam, bahkan ada bong dan pil zenith.
"Hasil penggeledahan di Lapas itu sudah saya sampaikan kepada Kakanwil Kemenkumham-nya, agar SOP Lapas dapat dijalankan dengan baik," tuturnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017