Pangkalpinang (ANTARA News) - Cuaca buruk ditandai angin kencang dan ombak tinggi serta bulan terang, menghadang langkah nelayan pergi melaut menangkap ikan, sehingga mempengaruhi pasokan ikan ke pasar-pasar tradisional di Kota Pangkalpinang. "Situasi cuaca memang tidak menguntungkan nelayan, kalau pun memaksakan diri melaut, hasilnya tidak seberapa, sementara harus menghadapi bahaya angin kencang dan ombak, apalagi saat bulan terang biasanya hasil tangkapan sangat kurang," ujar Mahmud, seorang nelayan di Pangkalpinang, Minggu. Menurut Mahmud, kalau menggunakan alat tangkap modern tidaklah masalah menghadapi cuaca buruk itu, namun kalangan nelayan di Pangkalpinang pada umumnya hanya menggunakan perahu tradisional yang sangat rentan terhadap kepungan ombak dan badai. Karena itu, pemerintah kota melalui dana-dana yang ada harus lebih serius membantu kami komunitas nelayan terutama dalam hal penyediaan alat tangkap yang lebih baik. Kondisi ekonomi nelayan rata-rata miskin, jadi kalau pemerintah tidak turun tangan nelayan akan makin tersisih, ujar Mahmud. Seiring pasokan ikan terbatas, harga ikan dalam enam hari terakhir ini mengalami kenaikan. Pantauan ANTARA News di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Minggu, harga ikan dalam pekan ini naik rata-rata Rp5.000,- dari kondisi harga pekan sebelumnya, sebagai dampak pasokan kurang membuat harga ikan, udang dan cumi mengalami kenaikan. Selengkapnya harga ikan di pasar adalah ikan tenggiri naik biasanya dijual Rp30.000,-/kg menjadi Rp35.000,-/kg, ikan duri yang biasanya Rp8000,/kg- sekarang menjadi Rp14.000,-/kg, ikan tongkol dari Rp8000,- menjadi Rp14.000,-/kg. Sedangkan, harga cumi besar dari Rp20.000,-/kg naik menjadi Rp25.000,- /kg dan udang sedang juga mengalami kenaikan harga dari Rp25.000,-/kg menjadi 30.000,-/kg. Kenaikan harga ikan itu, karena faktor cuaca buruk, ombak besar dan ikan dilaut berkurang sehingga nelayan banyak enggan untuk melaut, ujar seorang pedagang ikan, Aliong. Menurut Nurmi, seorang ibu rumah tangga menjelaskan, kenaikan harga ikan sudah terjadi dalam minggu ini, namun kecenderungannya bertahan tinggi, padahal Pangkalpinang merupakan sentra produksi ikan. "Dengan harga ikan yang cukup mahal, rasanya enggan membeli ikan, akan lebih baik sementara waktu tidak usah makan ikan, dan mengalihkan dengan membeli kacang-kacangan dan perbanyak memasak sayur," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007