Kupang (ANTARA News) - Kepolisian Resor Manggarai Barat mencatat dalam kurun waktu kurang dari satu bulan terjadi empat kali kecelakaan laut di kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK).
"Sudah empat kali kecelakaan laut yang terjadi selama bulan Juli ini khususnya di kawasan TNK, Kabupaten Manggarai Barat, " kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Supiyanto saat dihubungi dari Kupang, Senin.
Ia menjelaskan peristiwa kecelakaan laut pertama menimpa Kapal Layar Motor Warisan Komodo II yang tenggelam di seputaran perairan Manta Point pada Sabtu (8/7) sekitar pukul 15.00 WITA.
Kapal yang dikemudikan oleh Salahudin (37) dengan tiga orang anak buah kapal, yakni Bayu Syaputra, Andri Ardiansyah dan Anjas, itu membawa dua orang wisatawan berkewarganegaraan Spanyol, yakni Marc Ferre Aldea dan Alfonso Carrasco, serta seorang warga Indonesia Patricia Wikan.
Dua wisatawan asing dan satu wisatawan lokal serta awak kapal tersebut dinyatakan selamat dalam kecelakaan tersebut setelah diselamatkan oleh tim penyelamat di daerah itu.
Kecelakaan yang kedua menimpa seorang warga negara Singapura Rinta Paul Mukkan. Ia dinyatakan hilang saat bersama 15 kawannya menyelam di sekitaran perairan Gili Lawa Laut pada Kamis (13/7).
Kecelakaan laut ketiga berupa tabrakan dua kapal pada Senin (17/7) sekitar pukul 19.30 WITA. Tidak ada korban jiwa di dalam kecelakaan itu.
Kecelakaan laut yang terakhir terjadi pada Minggu (23/7). Sebuah kapal tanpa nama yang mengangkut empat wisatawan asing karam dan dihantam gelombang di seputaran Taka Makasar (dekat Pulau Mawan) kawasan Balai Taman Nasional Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Melihat seringnya terjadi kecelakaan di perairan Labuan Bajo AKBP Supiyanto mengimbau agar pihak keamanan instansi-instansi terkait mengecek kelayakan kapal-kapal yang sering disewa oleh para wisatawan.
"Perlu ditertibkan kapal-kapal wisata maupun kru kapal yang akan berwisata. Selain itu diharapkan dokumen-dokumen kapal harus dibawa saat berlayar," tambahnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017