Jember (ANTARA News) - Peternak ayam di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terancam gulung tikar menyusul merebaknya kembali isu flu burung serta mahalnya harga pakan, sementara penjualan turun dan harga ayam pun anjlok dari Rp9.200 menjadi Rp8.300 per kilogram.Budi pengusaha ayam di Panti, Jember, kepada wartawan Minggu mengatakan, akibat anjloknya harga ayam di pasaran, peternak rugi sekitar Rp3.000 per ekor. Kondisi ini sangat memukul para peternak, karena untuk mengembalikan modal saja peternak minimal harus mampu menjual ayam seharga Rp9.000 hingga Rp9.200/kg. Namun kondisi saat ini, jangankan untuk untung, hanya untuk mengembalikan modal saja peternak tidak mampu lagi, karena masyarakat banyak yang takut makan ayam. Budi berharap, pemerintah membuat peraturan dan langkah-langkah strategis untuk melindungi peternak, jangan sampai kondisi saat ini kembali terjadi dan terus berlangsung hingga waktu yang tidak dapat ditentuka. Sementara itu, harga ayam potong dipasaran masih stabil antara Rp14 ribu per kilogram. Menurut Aminah pedagang Pasar Tanjung , harga yang tinggi itu, karena dirinya merupakan tangan kedua setelah dari tengkulak. Meski demikian, kata dia, pemerintah harus segera turun tangan mengatasi agar para peternak di Jember tidak gulung tikar, karena juga berdampak pada dagangannya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007