Pekanbaru (Antara) - Ketahanan keluarga dalam menjaga dan mendidik anak Indonesia menjadi hal yang dikedepankan pemerintah ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani setelah menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional 2017 di Pekan Baru, Riau, Minggu (23/7).


Pertumbuhan dan pendidikan anak Indonesia, menurut Puan, dapat dilakukan oleh keluarga dan dengan peran serta orang tua. "Di Hari Anak 2017 ini, peran ketahanan keluarga yang kami kedepankan, dalam artian bagaimana menjaga anak Indonesia itu awalnya dari rumah dulu, peran orang tua dan perhatian terhadap anak-anak. Sehingga, anak juga besar tidak hanya di sekolah tapi juga di rumah," ujarnya.


Lebih lanjut, Menko Puan mengatakan pendidikan agama dan pandidikan umum yang disenergikan juga ikut membentuk karakter anak Indonesia. Puan menyampaikan bahwa dengan hal itu, anak-anak juga tidak sekadar belajar tapi juga memiliki karakter.


"Anak-anak juga tidak belajar tapi mempunyai karakter yang bekaitan dengan karakter berbangsa dan bernegara," imbuhnya. Puan juga memparkan pendidikan karakter tersebut bisa meliputi program budi pekerti, program Pancasila bahkan program antikorupsi, integritas serta etos kerja.


Dalam kesempatan itu Menko Puan juga mengapresiasi 10 poin Deklarasi Suara Anak Indonesia yang disampaikan saat puncak Hari Anak Nasinonal di hadapan Presiden Indonesia Joko Widodo. Puan mengatakan pihaknya akan memenuhi poin-poin yang kini tengah dikerjakan.


"Forum Anak Indonesia sudah memberikan 10 poin yang disampaikan kepada presiden. Dari 10 poin itu, alhamdullilah sudah banyak yang terimplementasi, dan kita akan coba beberapa poin yang disampaikan itu bisa dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.


Di puncak peringatan Hari Anak Nasional 2017 tersebut, Forum Anak Nasional menyampaikan 10 "Suara Anak Indonesia" yang antara lain berisi peningkatan terhadap pendidikan, kesejahteraan, kesehatan dan perlindungan anak.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017