Surabaya (ANTARA News) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ingin mengundang Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena sebagai negara adidaya harus dijadikan subyek dakwah Muhammadiyah.
"Kalau waktu Kajian Ramadhan sudah mengundang Presiden RI Joko Widodo maka tak tak menutup kemungkinan kami akan mengundang Donald Trump," ujar Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim di sela silaturrahim dan konsolidasi di kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, pertemuan Muhammadiyah dengan Donald Trump itu sangat penting sebagai upaya Muhammadiyah memberikan warna Islam di Amerika Serikat.
Ia menjelaskan, di Amerika Serikat kini ada tokoh Islam cukup disegani yaitu Shamsi Ali yang merupakan imam besar masjid New York sekaligus Presiden Nusantara Foundation.
"Waktu Islam disudutkan di sana, dia kemudian maju untuk memimpin demonstrasi. Shamsi Ali juga sangat disegani oleh rabi-rabi Yahudi," kata Saad.
Selain Donald Trump, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur juga akan mengundang Shamsi Ali ke Jawa Timur dengan memasang spanduk dan pengumuman ke berbagai tempat, termasuk mencantumkan jabatannya di Amerika Serikat.
Akademisi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini menyatakan Muhammadiyah harus terus bergerak maju serta selalu berpikir besar dan optimistis.
"Sehingga persyarikatan ini bisa memicu kebangkitan Islam. Muhammadiyah juga harus berpikir besar dan melakukan aksi nyata, seperti KH Ahmad Dahlan yang tidak hanya berhenti dalam tataran pemikiran," kata dia.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017