... yakin produksi beras lokal di sejumlah pasar tradisional di daerah itu melimpah...

Lebak, Banten (ANTARA New) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, menjamin stok beras surplus sehubungan ancaman serangan hama wereng batang coklat (WBC) seluas 1.022 Hektare dan dilaporkan 148 Hektare gagal panen.

"Kami yakin produksi beras lokal di sejumlah pasar tradisional di daerah itu melimpah dan tidak langka," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Selama ini, serangan hama dan gagal panen di Kabupaten Lebak relatif kecil dibandingkan dengan jumlah angka tanam hingga Juli 2017 mencapai 52.155 Hektare.

Bahkan, panen padi di sejumlah kecamatan masih berlangsung hingga Desember mendatang.

Karena itu, pihaknya menjamin produksi beras di Kabupaten Lebak melimpah dan surplus di sejumlah pasar tradisional. Keberhasilan produksi beras itu tidak lepas peran kerja keras kelompok tani, petugas penyuluh dan pemerintah daerah.

Selain itu gerakan percepatan tanam terus dilakukan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional.

Apalagi, Kabupaten Lebak dua tahun secara berturut-turut (2015-2016) menjadikan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten.

Berdasarkan data produksi beras 2016, angkanya menembus 326.531 ton dan kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak sebanyak 143.724 ton per tahun dengan penduduk 1,2 juta jiwa.

Jika dirata-rata, konsumsi beras per kapita sebanyak 114 kilogram per tahun. Karena itu, produksi beras di Lebak surplus sebanyak 182.808 ton dan aman hingga 15 bulan ke depan.

"Kami menjamin serangan hama itu tidak mempengaruhi terhadap produksi pangan," ujar dia.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional saat ini harga beras relatif stabil.

Harga beras kualitas KW I dijual Rp9.000/Kg, beras KW II Rp8.500/Kg dan KW III Rp8.000/Kg dan beras medium Rp7.500/Kg.

(Baca: Stok beras pasar induk Cipinang mencapai 38.354 ton)

Pewarta: Mansyur
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017