Darwin (ANTARA News) - Setelah hadir sejak 1986 di Darwin, Merpati Nusantara Airlines akhirnya menutup kantor perwakilannya di ibukota Negara Bagian Northern Territory (NT) itu pada 15 Mei lalu namun maskapai penerbangan nasional ini masih mempertahankan rute penerbangan langsung Darwin-Kupang PP. "Izin usaha tetap kita `keep` (pertahankan), tapi kantor ditutup untuk sementara waktu sejak 15 Mei lalu sambil menunggu kedatangan pesawat baru Boeing 737 Seri 300 dan 737-400 karena pada 2007 ini fokus pengembangan Merpati adalah potensi pasar domestik," kata Manajer Distrik Merpati di Darwin, Husnul Mulia. Berbicara kepada ANTARA News di sela acara perpisahan dengan masyarakat Indonesia di Darwin yang turut dihadiri Konsul RI Darwin, Harbangan Napitupulu, Sabtu malam, Husnul mengatakan, kerja sama operasi antara Merpati dan Air North untuk melayani penerbangan Kupang-Darwin dan sebaliknya tetap dilanjutkan. Ia mengatakan, mulai 1 Mei 2007, pola kerja sama dengan maskapai penerbangan Australia yang beroperasi di Northern Territory itu diubah dimana Merpati menyerahkan masalah penjualan tiket, pemasaran, dan penanganan lapangan (ground handling) di Darwin kepada mereka. "Namun, reservasi, ticketing (penjualan tiket), pemasaran, dan `ground handling` di Kupang masih kita yang pegang, sedangkan Air North menyediakan pesawat, kru, ground handling, serta menangani masalah ticketing dan pemasaran di Darwin sejak kita menutup sementara kantor perwakilan kita," katanya. Merpati yang menjalin kerjasama dengan Maskapai Penerbangan Australia, Air North, sejak 15 Juni 2004 itu melayani rute Darwin-Kupang PP setiap Selasa dan Sabtu dengan pesawat IMB 120 berkapasitas 30 tempat duduk. "Yang pasti kita tetap mempertahankan rute penerbangan langsung ini guna mendukung sektor pariwisata Kupang. Sebenarnya Australia masih punya potensi besar tapi Merpati sedang memfokuskan pengembangan bisnisnya di pasar domestik," kata Husnul. Selain dihadiri Konsul RI Darwin, acara perpisahan yang khusus diselenggarakan warga masyarakat untuk Husnul Mulia dan keluarga yang segera pindah ke Jakarta itu juga dihadiri para sesepuh dan tokoh warga Indonesia di NT serta para diplomat Konsulat RI Darwin. Di negara bagian Australia yang wilayahnya paling dekat dengan kawasan timur Indonesia itu terdapat sekitar seribu warga Indonesia dari 203.700 jiwa penduduk.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007