Surabaya (ANTARA News) - Kepulan asap mencuat dari panggangan sate yang tak henti dikipas. Barisan tusuk sate berisi daging ayam, daging sapi, usus dan sumsum, menimbulkan suara kemerusuk terpanggang. Demikian suasana ketika menuju kedai Sate Klopo Ondomohen Ibu Asih.
Asih Sudarmi (60), mulai membuka usaha satenya sejak Tahun 1945. Resep andalan dari sang mertua, yang berasal dari Madura, tetap terjaga hingga 72 tahun lamanya.
"Sate ayam dan sate dagingnya saya beri kelapa. Itulah kenapa namanya sate klopo. Klopo dalam bahasa Jawa berarti kelapa," ujar Asih.
Kedai sate legendaris yang terletak di Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, ini menyediakan delapan meja panjang, dengan kapasitas kursi hingga enam orang per meja. Sejak berdiri di zaman kemerdekaan, sate klopo mengalami peningkatan usaha, mulai dari satu karyawan saat pertama kali dibuka, menjadi 24 orang hingga saat ini.
Dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB, kedai sate Asih menawarkan harga bervariasi. Mulai dari Rp19.000 untuk satu porsi sate ayam, Rp26.000 sate daging sapi, Rp26.000 sate usus dan Rp30.000 sate sumsum dan otot.
Empuknya daging ayam dan daging sapi yang dibalut kelapa dan dilumuri sambal kacang, menjadi ciri khas sate klopo ini. Kelezatannya mengundang selebriti Tanah Air untuk datang dan menikmatinya.
Beberapa foto Asih bersama orang-orang terkenal, seperti penyanyi Kikan, komposer Purwacaraka, pembawa acara Pepi hingga aktor Rafi Ahmad, yang terpampang di dinding kedai menjadi buktinya.
Kedai Sate Klopo Ondomohen Bu Asih di Jalan Walikota Mustajab, Surabaya (ANTARA News/Sella Panduarsa Gareta)
Namun, pengunjung rasanya tidak akan berlama-lama menyantap nikmatnya sate klopo, mengingat antrian yang tak kunjung sepi.
Seorang pencinta kuliner asal Jakarta, Carissa Andhini atau akrab disapa Sasa, menilai rasa sate racikan Asih ini lezat dan berbeda.
"Satenya enak, rasanya berbeda dengan sate ayam lain. Ada manis-manisnya gitu. Mungkin dari kelapanya ya," ungkap Sasa.
Menurut Sasa, yang baru pertama kali datang ke Surabaya, ia akan merekomendasikan kuliner yang hanya ada di Surabaya ini kepada rekan-rekan yang ingin berkunjung ke kota ini.
"Recomended. Nanti saya bilang ke teman-teman kalau ke Surabaya wajib coba," tambahnya.
(Baca: Mencicipi kuliner khas Portugis-Kampung Tugu)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017