Semarang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan semua lapisan masyarakat untuk terus menjaga kebhinekaan serta kemajemukan yang ada di Negara Republik Indonesia.
"Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia yang memiliki 17 ribu lebih pulau, 714 suku, dan 1.100 lebih bahasa lokal. Kebhinekaan dan kemajemukan inilah yang harus kita jaga dan bina," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada acara halalbihalal kebangsaan di Semarang, Sabtu malam.
Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan penduduk 250 juta jiwa.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam setiap melakukan pertemuan resmi dengan para kepala negara.
Presiden Jokowi menceritakan, saat bertemu dengan Raja Salman, dirinya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki belasan ribu pulau, ratusan suku bangsa, dan seribuan lebih bahasa lokal.
"Beliau (Raja Salman) kaget betul, tidak menyangka sebanyak itu, dan hal yang juga saya sampaikan kepada Presiden Mesir, Qatar, dan Presiden Afganistan. Presiden Afganistan menyampaikan pesan kepada saya agar berhati-hati (memimpin) agar tidak terjadi konflik sosial karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar," ujarnya.
Para pemimpin negara tersebut juga bertanya bagaimana eksistensi negara Indonesia karena selama puluhan tahun tidak terjadi gejolak dan interaksi antarumat dalam posisi baik.
"Kuncinya ada dimana? Kuncinya ada di Pancasila, dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang harus kita jaga," kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Presiden Jokowi percaya semangat kebangsaan akan terus terjaga dan Indonesia akan bisa menjadi bangsa yang tangguh, bangsa yang rukun, bangsa yang menjaga keharmonisan, bangsa yang damai, dan bangsa yang menjadi panutan bangsa lain di dunia dalam mengelola keragaman serta kemajemukan.
Acara halalbihalal kebangsaan dengan tema "Meneguhkan Bhinneka Tunggal Ika" diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah dan dihadiri oleh para ulama, tokoh lintas agama dan perwakilan organisasi massa di Provinsi Jateng.
Pewarta: Wisnu Adhi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017