"Kami selama ini sangat mengandalkan sumber air baku dari aliran Kali Bekasi. Bila sumber ini tercemar, secara otomatis produksi kami juga ikut terganggu," kata Direktur Umum PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi Sugianto di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, kapasitas produksi normal mencapai 420 liter per detik, namun jika ada pencemaran di Kali Bekasi maka produksi diturunkan.
"Penurunannya bergantung pada parahnya kontaminasi limbah di sumber air baku kami. Bahkan, penurunan produksi bisa mencapai hingga 50 persen dari produksi normal," katanya.
Kondisi itu membuat produksi air menjadi tidak stabil dan berdampak pada berkurangnya distribusi air bersih kepada para pelanggannya.
"Sejauh ini belum ada komplain dari pelanggan sejak pencemaran Kali Bekasi terjadi pada Senin (17/7)," katanya.
Sebelumnya, Kali Bekasi berubah warna dari semula hijau kecoklatan menjadi biru pekat pada Senin (17/7) akibat ulah oknum pengusaha binatu jeans PT Millenium Laundry di Kecamatan Bantargebang.
ali Kota Bekasi Rahmat Effendi telah merespons persoalan itu dengan menutup paksa bangunan tempat usaha yang mempekerjakan sekitar 20 orang itu pada Kamis (20/7) setelah memperoleh kepastian dari hasil laboratorium yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017