California (ANTARA News) - Warga kota pertambangan emas bersejarah di California tengah mulai kembali ke rumah pada Jumat, setelah dicabutnya perintah untuk mengungsi akibat meluasnya kebakaran hutan, namun sekitar 1.500 bangunan tetap terancam oleh amukan api.

Sekitar 2.000 penduduk kota Mariposa, di kaki gunung Sierra Nevada, meninggalkan rumah mereka pada Selasa, akibat api yang disebut sebagai Detwiler mengancam.

Api menghanguskan lebih dari 75.000 hektar wilayah, menghancurkan 125 bangunan, 61 di antaranya merupakan rumah, menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California.

Sebanyak 5.000 penduduk di wilayah pinggiran Taman Nasional Yosemite telah diungsikan sejak api bergerak cepat pada Minggu, termasuk penduduk kota Coulterville.

"Kecuali pada Rabu, besarnya penyebaran api berlipat ganda pada setiap harinya," kata Tim Chavez, seorang petugas pemadam kebakaran negara bagian tersebut.

Lebih dari 3.800 petugas pemadam kebakaran, tengah bekerja dalam suhu 90 sampai 96 Fahrenheit (32 sampai 36 Celcius), berjuang melawan api yang telah menghanguskan 28.570 hektar wilayah, kata Cal Fire.

Kebakaran menyebar, menghanguskan lebih dari 8.903 hektar wilayah sejak Kamis pagi. Cal Fire mengatakan bahwa api telah membakar 45 bangunan dan merusak enam lagi sejak peristiwa itu bermula pada Senin. Penyebab menculnya api saat ini masih dalam penyelidikan.

Kebakaran terjadi dalam jarak setengah mil dari Mariposa pada Rabu, kata juru bicara Cal Fire, Shanelle Saunders. 2.000 warga kota itu telah diperintahkan untuk mengungsi pada Selasa.

Taman nasional Yosemite tetap dibuka. Saunders mengatakan bahwa kekhawatiran terbesar dengan keadaan taman tersebut pada Kamis adalah kualitas udara yang buruk akibat asap tebal.

Masyarakat Coulterville diungsikan pada Rabu, kata Saunders.

Gubernur Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat di Mariposa County pada Selasa. Mariposa berjarak 80 kilometer dari taman nasional Yosemite dan sangat bergantung pada pariwisata.

Sementara itu, di Montana, pejabat setempat mengatakan bahwa seorang petugas pemadam kebakaran berusia 19 tahun tewas pada Rabu, ketika sebagian pohon tumbang dan menimpanya. Saat itu dia sedang berusaha mengalahkan api Florence di utara Danau Seeley.

Pada Kamis, terdapat 44 titik api besar di 11 negara bagian wilayah barat, menurut laman Pusat Antarbadan Pemadam Kebakaran Nasional, demikian Reuters.

(KR-AMQ/G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017