Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nurwahid berhara peristiwa yang terjadi antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Amien Rais dapat dijadikan momentum untuk menyelesaikan masalah dan kemudian memberikan kepastian pada rakyat bahwa hukum di Indonesia bisa ditegakkan. Hal itu itu dikemukakan oleh Hidayat ketika ditemui seusai acara puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang juga sekaligus acara refleksi satu tahun gempa, di lapangan Shiva, Prambanan, Yogyakarta, Sabtu. "Kita semuanya berkomitmen dan menjadikan seluruh yang ada ini sebagai suatu pembelajaran tentang bagaimana berdemokrasi dengan baik, bagaimana menghadirkan apa yang disebut sebagai penyelesaian sesuai dengan hukum," ujarnya. Dia tidak menilai permasalahan yang terjadi antara kedua tokoh itu sebagai suatu perseteruan. "Saya tidak melihat ini sebagai perseteruan tapi saya lihat masing-masing pihak mencoba memberikan klarifikasi permasalahan yang ditanyakan," katanya. Hidayat berharap agar semangat untuk menyelesaikan semuanya dapat berjalan sebagaimana semestinya. "Jangan kemudian dibawa kemana-mana sebab memang bisa menghadirkan sesuatu yang lain yang saya kira tidak kondusif," katanya. Menurut Hidayat, akan lebih baik jika semua pihak memaknai secara konstruktif jangan terjebak ke permasalahan di luar konteks yang tidak diinginkan. Sementara itu Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengatakan bahwa pihaknya masih mengawasi dari dekat perkembangan kasus itu. "Jika dalam perkembangan selanjutnya kemudian ada tuntutan-tuntutan yang bisa diartikan tuduhan-tuduhan yang langsung secara spesifik maka tentu saja tapi kita masih melihat," katanya. Saat ditanya mengenai tenggat waktu, Andi mengatakan tidak ada tenggat waktu. Ketika ditanya reaksinya atas penyataan Amien Rais yang mengaku memiliki bukti, Andi berkata, "monggo saja".(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007