Bank of Korea (BOK) mengatakan bahwa produk domestik bruto Korea Utara tumbuh 3,9 persen tahun lalu - yang tercepat sejak 1999 ketika nilainya menguat 6,1 persen.
Negara itu belum secara resmi merilis data ekonomi mereka, dan Bank of Korea merilis perkiraan tahunan mereka berdasarkan data yang disusun dari organisasi negara dan swasta.
Korea Utara menghadapi sejumlah sanksi PBB karena upaya mereka mengembangkan senjata nuklir dan sangat bergantung terhadap China - satu-satunya sekutu sekaligus mitra perdagangan terbesar mereka - untuk impor bahan bakar dan ekspor pertambangan.
Produksi di sektor pertambangan - yang menyumbang 12,6 persen perekonomian negara itu - naik 8,4 persen.
Produksi di industri berat dan kimia, yang juga menjadi penyumbang utama perekonomian, naik 6,7 persen, sementara ekspor secara keseluruhan menguat 4,6 persen, yang sebagian karena pengiriman sumber daya mineral yang menguntungkan, demikian dikutip dari AFP. (kn)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017