Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk sesi keenam berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), didukung pelemahan dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik 9,40 dolar AS atau 0,75 persen, menjadi menetap di 1.254,90 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS turun 0,37 persen menjadi 93,89 pada pukul 17.31 GMT, pertama kalinya sejak Juni 2016 melayang di bawah 94.
Indeks tersebut merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun, emas berjangka akan naik.
Euro melonjak tajam terhadap dolar AS setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengindikasikan pada Kamis (20/7) bahwa ECB mungkin akan membahas perubahan program stimulusnya tahun ini.
Dolar AS telah melemah karena gejolak di Gedung Putih, saat Sekretaris Pers Sean Spicer mengundurkan diri pada Jumat (21/7) setelah dilaporkan menyuarakan penentangannya terhadap perekrutan Anthony Scaramucci sebagai direktur komunikasi Gedung Putih.
Kegagalan untuk mencabut dan mengganti Obamacare, penyelidikan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia, juga mendorong investor untuk mencari tempat investasi yang aman, kata para analis.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 41,58 poin atau 0,19 persen menjadi 21.570,20 poin pada pukul 17.41 GMT. Bila ekuitas mengalami kerugian, maka emas berjangka biasanya akan naik.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,2 sen atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 16,457 dolar AS per ounce. Platinum untuk Oktober meningkat 4,2 dolar AS atau 0,45 persen, menjadi menetap di 937,40 dolar AS per ounce.
(UU.A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017