Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada Kamis (20/7) bahwa "tingkat akomodasi moneter sangat substansial" masih diperlukan untuk mendukung kawasan euro guna bergerak menuju konvergensi tingkat inflasi yang berkelanjutan ke tingkat bawah, tapi mendekati dua persen dalam jangka menengah."
Bank sentral pada Kamis (20/7) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama bagi area euro pada rekor terendah.
Sementara itu, para analis mengatakan bahwa tampaknya ada kekhawatiran bahwa agenda pro-pertumbuhan Trump, termasuk reformasi pajak, pengeluaran infrastruktur dan deregulasi mungkin akan memerlukan waktu lebih lama untuk bisa lolos daripada yang diperkirakan semula.
Tidak ada data ekonomi utama yang dirilis pada Jumat (21/7).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,44 persen menjadi 93,887 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1678 dolar AS dari 1,1625 dolar AS, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3001 dolar AS dari 1,2976 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun tipis menjadi 0,7921 dolar AS dari 0,7961 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,07 yen Jepang, lebih rendah dari 111,87 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9440 franc Swiss dari 0,9515 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2534 dolar Kanada dari 1,2568 dolar Kanada, demikian dilaporkan Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017