Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan kantor operasional Lion Air Group yang berfungsi sebagai pusat pengendalian seluruh penerbangan Lion Air Group di seluruh Indonesia.
"Gedung operational center ini penting, bisa dibayangkan 1 jam pergerakannya ada 50 penerbangan, berarti setiap menit ada 1 pesawat di Indonesia. Oleh karenanya, control movement harus ketat dan teliti sekali karena menyangkut satu hari ada 10.000 orang yang bergerak," kata Menhub usai meresmikan gedung operasional Lion Air di Tangerang, Jumat.
Menteri Budi mengapresiasi Lion Group yang membangun fasilitas penunjang operasional guna mendukung keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang, terutama dengan banyaknya pergerakan pesawat Lion Group per hari.
Budi mengatakan Gedung Lion Air Group Operation Center (LOC) yang berada di Jalan Marsekal Suryadharma, Tangerang, Banten, ini diharapkan mampu mengatur 1.300 pergerakan pesawat Lion Air Group per hari.
Ada pun Gedung LOC memiliki dua menara "tower" yaitu Biru dan Merah yang masing-masing memiliki empat tingkat. Tower biru berfungsi sebagai pusat managemen perawatan dan perbaikan untuk teknisi dan enginer.
Sementara itu, Tower merah berfungsi sebagai pusat operasional penerbangan maskapai naungan Lion Air Group di Indonesia yaitu Lion Air, Wings Air, Batik Air dan Bizjet.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan gedung LOC dibangun sejak 2015 lalu beroperasi bertahap sejak 2016 yang digunakan sebagai pusat operasional, melakukan penjadwalan dan pergerakan rotasi pesawat, kru, manajemen teknisi dan engineer.
"Gedung ini berfungsi mempersiapkan pesawat yang akan diterbangkan dan sedang diterbangkan, serta memonitoring seluruh operasional pesawat. Selain itu gedung ini juga menjadi pusat dokumentasi dan administrasi semua awak pesawat Lion Air Group," kata Edward.
Edward memaparkan di dalam gedung terdapat ruang monitoring pergerakan pesawat, kru kabin dan kondisi cuaca sekitar bekerja sama dengan Air Navigation Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Kementerian Perhubungan.
Gedung juga dilengkapi ruang rapat dan komunikasi antara awak kabin dan pilot serta ruang pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan yang dilengkapi dokter tersedia. Awak kabin secara rutin dilakukan pemeriksaan kesehatan dan penggunaan narkoba tanpa kecuali.
Gedung seluas 1 hektare ini terdiri dari luas bangunan 30 ribu meter persegi yang dibangun dengan dana Rp40 miliar. Secara keseluruhan, Lion Air Group menginvestasi tanah dan bangunan sebesar Rp100 miliar.
"Kami akan membangun Wheel Break Shop kedua. Didalamnya akan dilengkali dengan sarana komunikasi tiga level kepada Lion Air Group di masing-masing daerah, seperti komunikasi langsung, radio, dan tabel," kata dia.
Selain itu, pusat perawatan pesawat milik Lion Air Group yang berlokasi di Batam yaitu Batam Aero Technik (BAT) sudah mendapat sertifikasi dari otoritas penerbangan nasional Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA).
Acara peresmian gedung LOC ditandai dengan penandatanganan batu prasasti oleh Menteri Budi Karya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017