Semarang (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Miranda Gultom mengajak semua institusi, termasuk legislatif, eksekutif, maupun swasta untuk meningkatkan knowledge management (KM) sebagai upaya meningkatkan daya saing bangsa. "KM menekankan pada budaya kerja dalam proses saling berbagi pengetahuan antarsub-sub unit menuju persamaan visi dalam membangun perusahaan," katanya usai menjadi pembicara seminar "Knowledge Management untuk Mendorong Inovasi Guna Meningkatkan Daya Saing", di gedung magister manajemen FE Undip Semarang, Sabtu. Miranda mengatakan, nantinya jika KM telah dijalankan berkesinambungan, akan tercipta budaya kerja perusahaan mengembangkan "learning" (belajar), "sharing" (berbagi pengetahuan), dan "inovation" (inovatif). "Kita perlu merubah "mindset" dimana sebelumnya informasi menjadi eksklusif dan hanya menjadi milik satu unit dalam perusahaan," kata dia. Menurut penggagas KM ini, BI telah mengembangkan Unit Khusus Manajemen Informasi (UKMI) dalam organisasi sejak Agustus 2002. Namun, kata dia, KM mulai diterapkan di seluruh BI sejak Maret 2003. Ia mengaku kesulitan dalam menerapkan KM pada masa-masa awal di BI. Bank sentral selalu punya permasalahan sama karena bank sentral tidak ada kompetitor sehingga pegawai telah lama bekerja dalam "comfort zone"-nya masing-masing, katanya. Namun sampai saat ini, kata dia, perekonomian Indonesia semakin membaik. "Sektor keuangan semakin sehat," katanya. Dia mengatakan, neraca pembayaran Indonesia sampai 2007 surplus sebesar 4,6 miliar dollar AS. Ia menilai pencapaian ini merupakan yang tertinggi. "Dengan demikian cadangan devisa juga semakin meningkat," katanya. Ia mengatakan, dengan menerapkan KM yang terstruktur dan sistematis, BI dapat terus meningkatkan kinerjanya dan menjaga stabilitas rupiah atau inflasi. "Penerapan KM ini juga sebagai implementasi UU No.3/2004 yang menuntut BI untuk lebih transparan, akuntabel, kredibel, dan mengikuti prinsip "good corporate governance"," kata dia. Ia berharap, BI sebagai institusi pertama yang menerapkan KM nantinya akan diikuti oleh semua institusi pemerintah dan swasta. "Sejalan dengan visi BI tahun 2030 untuk membuat perekonomian Indonesia menjadi negara unggul dalam pengelolaan sumber daya, pendapatan perkapita mencapai 18 ribu dollar AS, masuk lima besar negara Asia, 10 besar negara tujuan pariwisata, dan 30 besar peringkat Human Development Index (HDI)," katanya. Direktur KM UKMI BI Jateng, Fretdy Purba, mengatakan, dalam implementasi KM, UKMI bertanggung jawab langsung kepada Gubernur BI dan Deputi Gubernir Senior. Mengenai tugas dan tanggung jawab tim KM di BI, kata dia, meningkatkan kegiatan belajar bagi seluruh pegawai dan membuat kerangka acuan manajemen pengetahuan menuju organisasi berbasis pengetahuan (OBP). "Membentuk "communities of practice" dan program komunikasi baik untuk stakeholder internal maupun eksternal tentang manajemen pengetahuan," kata dia. Menurut pengamat ekonomi Undip, Prof. Dr. Imam Ghozali, penerapan KM dalam perusahaan adalah penggabungan manajemen SDM, proses dan informasi menjadi pengetahuan. "Sehingga dapat dihasilkan kebijakan yang transparan dan akuntabel bagi pelayanan operasional yang prima," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007