Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Jumlah kunjungan wisatawan nusantara tahun 2017 sampai minggu pertama Juli di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah mampu mengalahkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Humas Balai Taman Nasiobal Tanjung Puting (BTNTP)Evan Ekananda di Pangkalan Bun, Jumat mengatakan, kunjungan wisatawan nusantara yang melampaui wisatawan mancanegara itu baru pertama kali terjadi.

"Namun, biasanya hitungan setahun akan lebih banyak wisatawan mancanegara yang membludak pada Agustus sementara wisatawan nusantara tidak lagi masa liburan," katanya.

Ia mengungkap, sampai Juli minggu pertama tercatat wisatawan mancanegara 4.802 orang dan wisatawan nusantara 5.575 orang.

Data TN Tanjung Puting, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara yaitu tahun 2014 yaitu 10.986 orang dan 5.703 orang, pada 2015 yaitu 9.767 dan 2.797 orang dan 2016 yaitu 8.927 dan 6.164 orang.

Evan menjelaskan, adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2015 karena sering ada "travel warning" dan kebakaran hutan yang menyebabkan asap menyelimuti taman nasional.

Wisatawan nusantara biasanya mengambil paket wisata sehari atau "one day trip" dengan menggunakan satu kapal klotok berisi 25 sampai 30 orang. Harga yang ditawarkan berbagai travel mulai Rp180 ribu sampai Rp250 ribu per orang termasuk makan siang, jasa pemandu wisata dan tiket masuk.

Sementara wisatawan asing lebih memilih menginap satu sampai dua malam, baik di penginapan di pinggir Sungai Sekonyer ataupun di kapal kayu wisata.

Biaya penginapan berkisar antara Rp350 ribu sampai Rp450 ribu per orang. Sementara paket travel dua hari satu malam pada kapal kayu wisata yang dilengkapi AC dan toilet berkisar Rp1,7 juta sampai Rp2,3 juta rupiah berikut makan.

Tiket masuk per orang ke Taman Nasional Tanjung Puting bagi wisatawan mancanegara di hari biasa Rp150 ribu dan hari libur Rp225 ribu. Sedangkan untuk wisatawan nusantara Rp5.000 dan hari libur Rp7.500.

Data di Pos Tiket Tanjung Harapan, Jumat siang, mencatat ada sekitar 26 perahu klotok yang mengangkut sekitar 130 wisatawan masuk kawasan taman nasional melalui Sungai Sekonyer.

Wisatawan lokal tercatat hanya 13 orang, sementara sisanya wisatawan mancanegara dari Spanyol, Belanda, Inggris, Amerika dan Australia. Jumlah wisatawan lokal biasanya membludak saat liburan Sabtu dan Minggu.

Agus Diyanto, Polhut BTNTP, menuturkan kalau puncak kunjungan wisatawan mancanegara pada Agustus sampai September bisa mencapai 50 perahu klotok yang masuk melalui Sungai Sekonyer.

Pengunjung biasanya mencari agenda pemberian makan orangutan di Kamp Leakey pada jam 14.00 WIB dan pemberian makan lainnya di Kamp Tanjung Harapan pada sore pukul 15.00 WIB sampai 16.30 WIB.

Setiap kawasan kamp mempunyai kelompok orangutan yang berbeda dengan jumlah kepadatan populasi yang berbeda.

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017