Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) mendesak Israel dan Yordania membantu meredakan ketegangan di kompleks Masjid Al Aqsa atau Haram al-Sharif di tengah sengketa antara Israel dengan Palestina mengenai akses ke tempat suci di wilayah pendudukan Yerusalem timur tersebut.
Amerika Serikat "sangat prihatin mengenai ketegangan yang meliputi Temple Mount/Haram al-Syarif, tempat suci bagi umat Yahudi, Islam dan Kristen" menurut pernyataan Gedung Putih pada Rabu malam.
Washington "menyeru Negara Israel dan Kerajaan Hashimiyah Yordania untuk melakukan upaya dengan iktikad baik guna meredakan ketegangan dan menemukan solusi yang menjamin keselamatan publik dan keamanan situs serta mempertahankan status quo."
Pernyataan singkat Gedung Putih juga menyatakan AS "akan terus memantau dengan saksama perkembangan" di sana.
Muslim memboikot tempat suci tersebut setelah otoritas Israel memasang detektor logam dan kamera di pintu masuk menuju Haram al-Syarif menyusul insiden penyerangan Jumat pekan lalu yang menewaskan dua polisi.
Israel sempat menutup kompleks tersebut selama dua hari pascapenembakan, memicu kemarahan umat Islam dan Yordania selaku penjaga Haram al-Syarif.
Penutupan kompleks dan pemasangan pendeteksi logam di pintu masuk tempat suci yang mencakup Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock atau Masjid Kubah Batu itu memicu protes dari warga Palestina.
Protes dan baku hantam antara demonstran dan polisi Israel terjadi di luar tempat suci itu.
Penyerangan dan pengetatan pengamanan kompleks tempat suci itu meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina, demikian menurut warta kantor berita AFP.(ab/)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017