Jangan yang dimunculkan pesimisme, `nyinyir-nyinyir`, kepercayaan sudah jelas dilihat survei. Maka yang harus kita munculkan sebuah optimisme negara ini ke depan akan lebih baik."
Malang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya harus dijadikan momentum tersendiri dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada wartawan usai menghadiri Penutupan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apkasi) ke-12 di Malang, Kamis, menanggapi hasil survei sejumlah lembaga ternama yang salah satunya Gallup yang menempatkan Indonesia sebagai peringkat pertama negara dalam hal tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahnya.
"Momentum kepercayaan seperti ini harus dipakai. Karena ada kepercayaan yang diberikan kepada pemerintah, ini harus dipakai," kata Presiden.
Oleh sebab itu, Kepala Negara mengajak semua pihak untuk optimistis bahwa negara ini akan menjadi lebih baik.
Ia tidak ingin justru masyarakat memunculkan pesimisme yang membuat bangsa tidak beranjak maju.
"Jangan yang dimunculkan pesimisme, nyinyir-nyinyir, kepercayaan sudah jelas dilihat survei. Maka yang harus kita munculkan sebuah optimisme negara ini ke depan akan lebih baik," kata Presiden.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama untuk Trust and Confidence in National Government berdasarkan Gallup data.
Data tersebut dikeluarkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dalam publikasinya Government at a Glance 2017 yang dipublikasikan pada 17 Juli 2017.
Berdasarkan hasil survei ini, Indonesia menduduki peringkat tertinggi untuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bersama Swiss.
Tingkat kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang tergabung dalam OECD (Amerika Serikat 30 persen, Inggris 31 persen, Jerman 55 persen, Prancis 28 persen) maupun negara-negara berkembang non OECD (India 73 persen, Brazil 26 persen, Afrika Selatan 48 persen).
Enam peringkat teratas negara-negara tersebut adalah Indonesia, Swiss, India, Luksemburg, Norwegia dan Kanada.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017