Untungnya saja, saya nggak bisa golf. Saya gak pernah masuk ke padang golf, selain di Sunny Land ..."Malang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan setiap kota di Tanah Air harus memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas dan kekuatannya.
"Deferensiasi kota, ini juga bolak balik saya sampaikan. Diferensiasi kota itu penting sekali, setiap kota penting sekali ada pembedanya," kata Presiden saat pidato dalam penutupan Rapat Kerja Nasional ke-12 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Presiden Jokowi mencontohkan Kota Bogor dengan Kota Denpasar harus memiliki perbedaan, dan harus dirancang serta disiapkan dalam jangka panjang untuk ciri khas kota-kota tersebut sebagai unggulannya.
"Menyangkut hal yang beda, kekuatan harus beda tiap kotanya, harus merancang dan menyiapkan. Sekali lagi, jangan terjebak dengan rutinitas. Kota ini mau jadi apa, ini harus dibicarakan betul," tutur Presiden Jokowi, yang pernah menjadi Wali Kota Solo periode 28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012.
Presiden mencontohkan Kota Sunny Land, satu kota di California, Amerika Serikat (AS), yang hanya mengurusi lapangan golf.
"Satu kota punya 37 padang golf. Setiap hari ribuan pesawat pribadi ke sana hanya untuk golf. Di sana isinya hanya resort dan golf. Nggak ada yang lain," ungkap Presiden di depan para wali kota yang hadir di Rakernas Apeksi itu.
Presiden Jokowi mengungkapkan dirinya pernah ke Sunny Land dalam acara konferensi tingkat tinggi (summit), juga di padang golf.
"Untungnya saja, saya nggak bisa golf. Saya gak pernah masuk ke padang golf, selain di Sunny Land karena di sana ada summit. Kalau nggak ada, saya nggak akan masuk saya," ucap Presiden Jokowi, disambut tawa hadirin.
Presiden Jokowi, yang pernah menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta periode 15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014 itu, menilai bahwa padang golf menjadi ciri khas Sunny Land, sehingga seluruh orang-orang besar kalau golf inginnya ke sana.
Oleh kerena itu, Presiden Jokowi berharap kota-kota di Indonesia memiliki kemampuan layaknya Sunny Land, namun jangan pernah dirancang karena terjebak rutinitas.
"Coba lihat di North Carolina. Itu ada kota yang ngurusi satu saja, mebel. Di situ ngurusi itu saja, nggak ada yang lain di High Point itu," ujar Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan setiap tahun pameran terbesar di dunia untuk urusan mebel berlangsung di North Carolina.
"Tapi, nginepnya gak mungkin di kota itu, karena penuh juga. Nginepnya di kota lain. Misalnya, Malang, nginepnya di Surabaya, di Batu. Hanya urusan satu orang-orang mebel berkumpul di situ. Nggak ada yang lain," ujar Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa di kota tersebut dibicarakan tren dan warna mebel ke masa depan seperti apa.
"Mengapa kita tidak bisa melakukan ini? Misalnya, Kota Ambon, Pak Wali Kota, saya nggak menyuruh ya, misalnya, di Ambon mengurusi ikan di situ, tapi menjadi terbaik dan terbesar dengan fasilitas di situ," ucap Presiden.
Presiden berharap Kota Ambon dapat menjadi lokasi bagi orang-orang yang mau seminar masalah ikan, dan hanya di Ambon saja.
"Diferensiasi kota sangat penting. Kalau nggak, kita rutinitas dan brand untuk kota diperlukan kalau ingin kota kita terkenal. Sebetulnya Indonesia banyak sekali yang bisa diangkat yang kota-kota lain nggak punya," demikian Presiden Jokowi.
(Baca: Presiden tiba di Malang)
(Baca juga: Presiden Jokowi: Perlu tindakan hukum berefek jera bagi koruptor)
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017