Yogyakarta (ANTARA News) - Menjelang peringatan satu tahun gempa 27 Mei 2006, kamar hotel berbintang di Yogyakarta umumnya sudah penuh dipesan.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Istijab Danunegoro, Jumat malam, pemesanan kamar hotel bintang itu rata-rata mencapai 70 persen, dan terbanyak dari kalangan warga masyarakat dan organisasi yang terlibat penyelenggaraan peringatan satu tahun gempa di DIY.
"Selain itu, memang pada akhir pekan ini banyak kegiatan berskala nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta, seperti peringatan Hardiknas yang dijadwalkan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus rapat jajaran Depdiknas serta berbagai seminar," katanya.
Ditanya tentang kondisi perhotelan setelah satu tahun gempa, ia mengatakan, setelah terpuruk akibat peristiwa bencana alam itu, saat ini tingkat hunian hotel di Yogyakarta baik kelas melati maupun bintang mulai pulih kembali.
"Tingkat hunian hotel melati dan bintang dari bulan Januari hingga Mei 2007 mencapai 60-70 persen, terutama saat libur panjang akhir pekan dan masa liburan lainnya," kata dia.
Menurut Istijab, tamu yang menginap di hotel berbintang terbanyak wisatawan domestik, sedangkan wisatawan asing relatif masih sedikit.
Penyebabnya, kemungkinan karena wisatawan asing masih trauma dengan kejadian gempa hingga kecelakaan pesawat terbang serta adanya larangan bepergian ke Indonesia oleh pemerintah negara asal mereka.
"Tingkat hunian seperti itu sudah cukup menggembirakan bagi kalangan pengelola hotel, karena mereka bisa membiayai operasional dan kelangsungan hotelnya," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007