Kami bicara bagaimana agar pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki teman-teman di Muhammadiyah membantu merumuskan solusi untuk Jakarta

Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta terpilih Anies Baswedan meminta bantuan Muhammadiyah merumuskan solusi mengatasi berbagai persoalan di Jakarta.

Permintaan itu disampaikan langsung oleh Anies kepada Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Rabu.

"Kami bicara bagaimana agar pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki teman-teman di Muhammadiyah membantu merumuskan solusi untuk Jakarta," kata Anies seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Busyro.

Menurut Anies, selama ini Muhammadiyah telah memiliki pengalaman memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial. Sementara saat ini, Anies menilai Jakarta tengah menghadapi tantangan yang besar di tiga bidang itu.

Persoalan ketimpangan antara kaya dan miskin, bekerja dan tidak bekerja, serta berpendidikan dan tidak berpendidikan, menurut Anies, juga masih ditemukan di Jakarta.

Untuk mengurai persoalan itu, ia berharap, Muhammadiyah bisa ikut merumuskan solusi pengentasan kemiskinan, peningkatan mutu kualitas manusia dan kesehatan.

"Nanti dalam penyusunan rencana kita akan bekerja bersama-sama," kata Anies.

Sementara itu, Busyro Muqoddas mengatakan untuk membantu Anies, Muhammadiyah akan melakukan penelitian untuk memetakan konsep yang tepat sebagai pijakan desain pembangunan Jakarta yang ramah dan demokratis. "Muhammadiyah akan masuk di grounded research untuk melakukan pemetaan," kata dia.

Busyro mengapresiasi langkah Anies yang bersedia meminta masukan banyak kalangan termasuk Muhammadiyah.

Ia berharap Anies bisa menjadi sosok gubernur yang mampu memadukan budaya metropolitan dengan budaya masyarakat menengah ke bawah sebagai basis kultural sosial, politik, serta basis nilai ideologi kebangsaan.

"Kalau itu diramu maka modernitas Jakarta tetap ramah dengan spirit kerakyatan. Itu butuh desainer dan hanya bisa ditampilkan oleh orang yang memiliki latar belakang akademis dan tradisi berorganisasi dengan rekam jejak yang jelas," kata Busyro.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017