"Anak tidak boleh terlalu dilindungi," kata ahli psikologi, Ajeng Raviando, saat dihubungi ANTARA News, Rabu. Biarkan anak merasakan sisi pahit hidup.
Anak harus tahu bagaimana rasanya menghadapi masalah dan menyelesaikannya sehingga tidak "kaget" saat menghadapi dunia nyata di mana orangtua tak selalu bisa membantu setiap saat.
"Biarkan anak merasakan tantangan-tantangan dalam hidup. Memang tidak mudah, tapi pasti ada jalan keluar," kata dia.
Misalnya, ketika anak dijahili oleh teman sekelasnya di sekolah. Jangan serta merta ikut campur.
Ajari dia mencari solusi untuk keluar dari situasi yang tidak menyenangkan dengan kekuatannya sendiri. Sebab, anak tidak akan terlatih bila semua masalah langsung diselesaikan oleh orangtua.
(Baca juga: Gunung Kidul bentuk tim penanggulangan bunuh diri)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017