Jakarta, 19 Juli 2017 (Antara) -- Indonesia Re menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama multi - sektor dengan tujuh instansi di acara CEO Gathering 2017 di The Westin Hotel di Jakarta, Rabu (19/7).

Ketujuh instansi tersebut yakni Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), dan Maipark.

Direktur Utama Indonesia Re Frans Y Sahusilawane, dalam sambutannya, menyampaikan, kerjasama ini bertujuan untuk mensinergikan berbagai instansi demi meningkatkan kapabilitas dan daya saing industri asuransi dan mempersiapkan diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2020.

"Sektor asuransi Indonesia membutuhkan suatu bentuk aliansi strategis guna meningkatkan daya saing di tingkat regional, dan Indonesia Re siap jadi jangkar dari kemitraan multi-sektor ini," ujar Frans.

Frans menambahkan, pertumbuhan reasuransi di Indonesia mengalami peningkatan. Sejak diberlakukannya SE Ke IKNB 77/2014 dan POJK 14/2015 dimana laju asuransi premi ke luar negeri berhasil ditekan dari USD 1,03 miliar (2013) menjadi USD 687 juta pada tahun 2016, turun sebesar 341 juta dolar/IDR 4,5 triliun. Indonesia Re dalam hal ini berkontribusi menahan premi reasuransi sebesar Rp. 2 triliun.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengawas Industri Keuangan Non Bank Yusman, selaku perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengungkapkan apresiasinya terhadap pertumbuhan reasuransi dalam negeri.

"Saya mendorong industri asuransi agar meningkatkan sinergi untuk menghadapi tantangan asuransi ke depannya," katanya.

Selain ke tujuh instansi di atas, hadir pula sejumlah perusahaan asuransi, asosiasi dan akademisi.

Kerjasama multi-sektor ini bertujuan menjadi platform sharing informasi dan data sebagai landasan pengembangan pemetaan dan skema bencana nasional.

Hal ini ditujukan agar perusahan asuransi dapat mengetahui tingkat risiko yang akan dihadapi dan membantu mengembangkan lebih banyak produk yang inovatif.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017