Jakarta (ANTARA News) - Di usianya yang ke-13, kelompok musik pop alternatif Gigi kembali berkarya lewat album terbarunya yang berjudul "Peace, love `n Respect".
Tiga kata yang menjadi judul dan bermakna perdamaian, kasih sayang dan saling menghormati itu sendiri merupakan ikon Gigi, selalu mereka ucapkan di setiap pementasan mulai 1995, demikian siaran pers Gigi Management, Jumat.
Berbeda dari sebelumnya, Armand Maulana (vocal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bass), dan Gusti Hendy (drum) kali ini mengemas album terbaru Gigi dengan format akustik (unplugged), yang sebenarnya merupakan ide lama, muncul sejak lima tahun lalu tetapi sekarang baru bisa terlaksana.
"Ide membuat akustik album sebenarnya sudah muncul sejak lima tahun lalu. Kebetulan Gigikita juga banyak meminta kita membuat format seperti itu. Dan ini adalah album yang belum pernah dibuat oleh Gigi dalam 13 tahun berada di musik Indonesia? kata Armand. Gigikita adalah sebutan bagi penggemar Gigi.
Peace, Love `N Respect merupakan album ke-10 Gigi. "Tetapi, kalau dari segi rilis (produk), ini yang ke-17," kata Dewa Budjana.
Kalau sebelumnya Gigi membuat format akustik untuk satu lagu dalam satu album, kini mereka membuat untuk satu album full.
Di telinga awam, akustik identik dengan musik genjrang genjreng belaka. Padahal kemasan akustik menuntut detail dan kreativitas dalam membuat aransemen dan sound, sehingga satu lagu dengan lagu yang lain tidak sama.
Penggarapan musik dan lagu untuk album tersebut sepenuhnya dilakukan di dalam studio.
Drummer Hendy mengakui dirinya menghabiskan waktu 14 jam sampai mendapatkan sound (bunyi) yang pas.
Sementara itu, Budjana praktis hanya menggunakan gitar "kopong" (non elektrik) berdawai "string" dan "nylon".
Thomas mengatakan, dirinya harus menyesuaikan, agar "line bass"-nya selaras gebukan dram Hendy, sedangkan Armand harus berupaya agar suaranya keluar sebening mungkin, tanpa efek suara untuk vokal kecuali "reverb" dan "delay". (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007