Jakarta (ANTARA News) - Ransomware tak hanya menyerang perangkat PC, tetapi kini juga menyasar perangkat mobile.


Menurut Kaspersky Lab Teritorry Channel Manager, Indonesia, Dony Koesmandarin, serangan mobile ransomware umumnya tidak berbeda dengan ransomware PC, hanya saja mobile ransomware menggunakan blocker.


"Mobile ransomware memblokir browser dan sistem operasi. Jika memblokir browser, hanya browser yang tidak bisa dibuka, tapi jika memblokir sistem operasi seluruh aplikasi akan tidak bisa dibuka," kata Dony di Jakarta, Selasa.


Ketika aplikasi atau browser diklik pop-up akan muncul bertuliskan "Attention...". Hal ini menandakan perangkat mobile telah terjangkit ransomware.


"Hingga saat ini kita bisa bilang hampir tidak ada crypto locker untuk Android," sambung dia.


Dony mengatakan mobile ransomware paling mudah disebarkan melalui Google Play Store.


"Siapa pun bisa jadi developer dan bisa di taruh di Google Play Store," ujar dia.


Beberapa aplikasi yang menurut Dony merupakan pembawa ransomware pada mobile adalah "Guide for Pokemon Go New" dan "Funny Video Pro".


Sayangnya, ciri-ciri aplikasi yang sudah disusupi malware sulit diketahui dengan kasat mata. "Anda harus punya tool dan experience," ujar Dony.


Hal ini yang menurut Dony membuat perangkat Android lebih rentan dibanding perangkat iOS. Pasalnya, developer iOS sangat disaring untuk dapat mengunggah aplikasi di Apple App Store.


Bahayanya, Dony mengatakan bahwa Anda bisa menjadi "kaki tangan" kejahatan siber.


"Ketika Anda menggunakan aplikasi yang sudah di-inject, dan mengirim file tersebut kepada orang lain, maka Anda sudah ikut menyebarkan. Itulah salah satu cara kejahatan siber," kata dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017