Depok (ANTARA News) - Pihak Universitas Gunadarma membantah Farhan, korban bullying rekan-rekannya di kampus itu pada beberapa waktu lalu, merupakan seorang berkebutuhan khusus.
"Setelah bertemu dengan orangtua dari salah satu mahasiswa dalam video, orang tua MF menyatakan bahwa anaknya bukan anak berkebutuhan khusus atau autis seperti yang beredar di media sosial," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma Irwan Bastian dalam konferensi pers di Depok, Selasa.
Walaupun, sambung dia, Farhan belum pernah diperiksa secara klinis. Pihak keluarga pun tidak memperlakukan Farhan secara khusus. Rekan Farhan, menurut Irwan juga tak memandang Farhan berkebutuhan khusus.
"Teman-teman menganggap MF berlaku seperti rekan-rekan lain. Tidak berkebutuhan khusus," kata Irwan.
(Baca: Pembela hak disabilitas marah atas kasus perundungan di Gunadarma)
(Baca: Pembela hak disabilitas marah atas kasus perundungan di Gunadarma)
Dia sekaligus membantah pernyataan sebelumnya yang pernah menyatakan Farhan adalah ABK. Menurut dia pernyataan itu karena pengaruh berita yang selama ini beredar.
"Memang betul statement pertama saya sempat menyampaikan bahwa saudara MF ABK, dipengaruhi berita. Tetapi setelah kami dengan langsung dari orang tua pada kemarin malam. Mereka mengatakan anak mereka bukan ABK," tutur dia.
(Baca: Gunadarma akan tindak tegas pelaku perundungan mahasiswa berkebutuhan khusus)
(Baca: Gunadarma akan tindak tegas pelaku perundungan mahasiswa berkebutuhan khusus)
Pihak kampus saat ini telah membentuk tim investigasi demi menemukan titik terang mengenai kejadian yang menimpa Farhan. Saat ini, tim yang diketuai Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, Marliza Ganefi telah meminta keterangan pada mahasiswa dalam video.
"Dari hasil investigasi sementara yang kami lakukan, sudah meminta keterangan pada beberapa orang dalam video. Kejadian dalam video terjadi di kampus Universitas Gunadarma pada hari Jumat (14/7), pukul 16.30 WIB," papar Irwan.
"Berdasarkan pengakuan mahasiswa yang ada dalam video, mereka tidak bermaksud membully, akan tetapi hanya bercanda kepada sesama teman sekelas," sambung dia.
Kini, pihak kampus masih melanjutkan investigasi demi menemukan fakta-fakta baru menyoal kejadian yang menimpa Farhan.
Farhan adalah mahasiswa di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI) Gunadarma angkatan 2016. Para perundungnya pada Jumat lalu adalah teman sekelasnya sendiri.
(Baca juga: Gunadarma akan evaluasi agar perudungan tidak terulang)
(Baca juga: Gunadarma akan evaluasi agar perudungan tidak terulang)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017