Sentimen eksternal masih dibayangi ketidakpastian baik politik dan ekonomi, kondisi itu menjadi penahan laju pergerakan IHSG

Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa dibuka melemah sebesar 16,34 poin dipicu sentimen eksternal yang negatif.

IHSG BEI dibuka turun 16,34 poin atau 0,28 persen menjadi 5.824,93 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 4,12 poin (0,42 persen) menjadi 976,25 poin.

"Sentimen eksternal masih dibayangi ketidakpastian baik politik dan ekonomi, kondisi itu menjadi penahan laju pergerakan IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, situasi politik di Amerika Serikat yang masih memanas serta ekonomi di kawasan Eropa yang juga cenderung mendatar membuat investor saham di dalam negeri menahan aksi beli.

Kendati demikian, lanjut dia, sentimen dari dalam negeri yang positif seperti data neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus akan menahan pelemahan IHSG lebih dalam.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Juni 2017 sebesar 1,63 miliar dolar AS. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Juni 2017 mencapai 7,63 miliar dolar AS. Kinerja ekspor pada periode tersebut mencapai 79,96 miliar dolar AS dan impor sebesar 72,33 miliar dolar AS.

Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa pelaku pasar asing diharapkan melakukan akumulasi beli saham setelah cenderung keluar dalam beberapa hari terakhir ini sehingga dapat mendorong IHSG ke area positif.

"Pelaku pasar asing masih melakukan aksi jual, dengan kondisi domestik yang positif diharapkan kembali mendorong aksi beli investor asing," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 122,07 poin (0,61 persen) ke 19.996,43, indeks Hang Seng menguat 46,54 poin (0,18 persen) ke 26.517,12, dan Straits Times menguat 0,99 poin (0,03 persen) ke posisi 3.299,44.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017