Menurut laporan kantor berita nasional Anadolu, parlemen sepakat memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan, yang semestinya berakhir pada Rabu.
Pemungutan suara digelar usai peringatan satu tahun upaya kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang digelar di Istanbul dan Ankara melalui unjuk rasa massal dan retorika terhadap kubu oposisi.
Usai upaya kudeta yang diduga didalangi ulama Fethullah Gulen, pihak berwenang Turki menahan sedikitnya 50 ribu orang dan memecat lebih dari 100 ribu pejabat.
Erdogan juga memperkokoh posisinya setelah memenangkan referendum bagi peningkatan wewenang presiden beberapa waktu lalu.
Dalam pidatonya di hadapan ribuan orang di Istanbul pada Sabtu pekan lalu, Erdogan mengatakan ia berencana memberlakukan kembali hukuman mati bagi para dalang kudeta, kebijakan yang secara otomatis akan memupuskan impian Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa, demikian seperti dilansir AFP. (ab/)
(Baca: Pemerintah Turki perpanjang tiga bulan keadaan darurat)
(Baca: Turki tahan 115 lebih dalam penindakan terkait kudeta)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017