Jakarta (ANTARA News) - Sejarah kelam pulau Banda akan dituangkan dalam komik "Bara: The Dark Age Of Banda" yang digarap oleh Ockto Baringbing (cerita) dan Abdul Kholik (gambar).

Komik ini berkisah tentang Bara, bocah Ambon yang menjadi tawanan tentara VOC. Lewat karakter Bara, komik ini mengungkapkan sejarah kelam pulau Banda yang dulu berusaha dimonopoli oleh VOC demi perdagangan buah pala. VOC bahkan rela melakukan genosida demi menguasai perdagangan pala di Banda, yang kala itu harga buah palanya lebih mahal daripada emas.

Komik ini dijadwalkan rilis pada Sabtu (5/08) pukul 20:00 WIB dalam acara POPCON ASIA 2017.

Komik ini merupakan hasil kolaborasi antara KOSMIK dan Lifelikes Pictures yang diproduseri oleh Sheila Timothy dengan misi memperkenalkan sejarah kelam Pulau Banda yang saat ini cenderung telah dilupakan.

Meskipun Ockto sudah beberapa kali menuliskan cerita bertema sejarah, pengerjaan komik Bara ini tidak terasa lebih mudah. Bahkan dari seluruh komik sejarah yang pernah dibuatnya, komik Bara adalah yang paling menantang.

“Ini merupakan project pertama saya dengan seorang produser film. Cerita yang saya presentasikan harus jelas dan detail layaknya membuat adegan dalam film. Plot yang saya buat persis seperti menulis naskah untuk film. Hal ini membuat saya terus mengeksplorasi cerita dalam komik Bara,” tutur Ockto dalam siaran pers.

“Kedua, fakta sejarah yang dimasukkan dalam komik juga sebisa mungkin tidak dibelokkan, meskipun ini komik fiksi. Saya harus menemukan fokus yang membuat komik sejarah ini menarik,” tambah dia.

Ockto merasa sangat terbantu dengan tim yang ada. Abdul Kholik, atau yang akrab disapa Kello, tidak sekadar menggambar berdasarkan storyboard yang diserahkan Ockto. Dia terkadang memberikan masukan untuk adegan-adegan tertentu supaya lebih menarik. Ockto juga mendapatkan banyak masukan dari Sheila Timothy selaku produser dalam project ini.

Selain komik, Lifelike Pictures juga akan segera menayangkan film dokumenter sejarah Pulau Banda berjudul “Banda: The Dark Forgotten Trail”. Film dokumenter panjang pertama karya sutradara ternama Jay Subyakto ini direncanakan akan tayang mulai 31 Juli 2017 bertepatan dengan peringatan 350 tahun perjanjian Breda.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017