Bandung (ANTARA News) - Walikota Bandung, H. Dada Rosada, juga meminta sumbangan untuk Persib kepara wartawan karena akhir-akhir ini tim sepak bola kebanggaan warga ibukota Parahyangan itu dikabarkan tengah dilanda krisis keuangan selama mengikuti putaran pertama Kompetisi Djarum Indonesia 2007. "Anda selalu tanya berapa kekurangan dan berapa anggaran yang masih ada, sekarang saya minta wartawan menyumbang Persib. Ayo... anda berapa akan menyumbang Persib?," kata Dada Rosada sambil memegang seorang wartawati yang mencecarnya dengan pertanyaan krisis keuangan Persib Bandung, di sela-sela penilaian Sekolah Sehat di SMPN 7 Bandung, Jumat. Mendapat pertanyaan balik, kontan wartawati itu tidak bisa menjawab langsung, namun Dada terus mendesak hingga akhirnya wartawati itu menyetujui untuk menyumbang Rp100.000. Tidak sampai di sana, Dada juga langsung bertanya kepada wartawan lainnya di samping kanannya. Ia melontarkan pertanyaan serupa. Kembali sang wartawan kaget mendapat pertanyaan dari orang nomor satu di Kota Bandung, yang juga Ketua Umum Persib Bandung tersebut. "Ayo menyumbang, jangan hanya bertanya berapa kekurangan anggaran Persib. Ayo... ayo berapa...?," kata Dada. Karena terus didesak, akhirnya wartawan yang satu itu kembali menyanggupi Rp100.000. Pertanyaan serupa juga berlaku bagi wartawan lainnya. Sumbangan itu tidak langsung diambil walikota, tapi menurut Dada, setidaknya perasaan memiliki Persib Bandung harus ditanamkan di seluruh publik Persib dan warga Kota Bandung lainnya. Ia mengakui, anggaran untuk Persib cukup besar, namun bila ada dukungan penuh dari masyarakat maka hal itu bisa diatasi. Terkait krisis keuangan yang melanda Persib Bandung, Dada tidak membantahnya karena saat ini Persib membutuhkan dana sekitar Rp9,9 miliar lagi yakni Rp7 miliar untuk lanjutan putaran kedua Kompetisi Liga Djarum Indonesia 2007 dan Rp2,9 miliar untuk kiprah "Maung Bandung` di Piala Indonesia Copa Dji Sam Soe. "Kita masih butuh uang banyak, saya berterima kasih karena ada masyarakat yang berinisiatif membuka 'kencleng' untuk Persib Bandung. Saya hargai itu sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian," katanya. "Kencleng" yang dimaksudnya adalah bahasa khas Sunda yang maknanya sama dengan "kotak amal" layaknya di masjid. Ketika ditanya pers mengenai kemungkinan langkah Persib terhenti atau minimal terhambat krisis keuangan yang terjadi di tim itu, Dada mengemukakan bahwa hal itu bisa saja terjadi. "Bila memang tidak ada uang, bisa saja tim bubar," katanya bernada meninggi. Menurut Dada, tim tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada dukungan dana yang mencukupi. "Kalau tak punya uang mau bisa apa tim? Kalau itu terjadi, semua harus peduli. Orang kaya-kaya ayo 'nyumbang' dong, kalau masih cinta Persib. Saya hargai kepada mereka yang sudah mendukung Persib saat ini," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007