Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini ditutup menguat dan sejumlah analis menyebut ini didorong oleh data ekonomi nasional yang menunjukkan hasil positif.
IHSG BEI dibuka naik 9,48 poin atau 0,16 persen menjadi 5.841,28 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 2,24 poin (0,22 persen) menjadi 980,38 poin.
Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta mengatakan bahwa data perekonomian perihal neraca perdagangan itu cukup memuaskan sehingga potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikannya cukup terbuka.
"IHSG untuk kembali melanjutkan kenaikan cukup terbuka mengingat data ekonomi nasional yang dirlis cukup positif," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Juni 2017 sebesar 1,63 miliar dolar AS. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Juni 2017 mencapai 7,63 miliar dolar AS. Kinerja ekspor pada periode tersebut mencapai 79,96 miliar dolar AS dan impor sebesar 72,33 miliar dolar AS.
Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar asing yang masih melakukan aksi jual menahan laju IHSG untuk bergerak lebih tinggi. Dalam data BEI tercatat, investor asing membukkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp171,73 miliar.
"Selain itu harga komoditas dunia yang masih bervariasi juga masih turut mempengaruhi pola gerak IHSG," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini mencapai 273.488 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan 12,043 miliar lembar saham senilai Rp7,069 triliun. Sebanyak 151 saham naik, 172 saham menurun, dan 116 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Dari bursa regional, indeks Nikkei bursa Tokyo naik 19,05 poin (0,09 persen) ke 20.118,86, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 81,35 poin (0,31 persen) ke 26.470,58, dan Straits Times Singapura menguat 10,81 poin (0,33 persen) ke posisi 3.298,24.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017