Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Jerman, Dr. Frank-Walter Steinmeier, mengatakan bahwa bila orang Eropa memikirkan tentang Asia saat ini, maka yang terpikir adalah perubahan yang cepat dan pertumbuhan yang pesat."Kami merasakan bahwa perkembangan-perkembangan yang terjadi di Asia turut menentukan kehidupan kami di Eropa temasuk di Jerman dengan lebih kuat," kata Menlu Steinmeier, seperti dikutip siaran pers kedutaan besar Jerman di Jakarta yang diterima ANTARA News, Jumat, bertalian dengan Pertemuan Tingkat Menlu negara-negara anggota ASEM di Hamburg, Jerman, pekan depan. "Hal ini berlaku dalam masalah iklim dan lingkungan hidup, penyediaan energi dan bahan baku, pasar tenaga kerja, maupun dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan," ujarnya dan menambahkan, "Asia merupakan mesin bagi globalisasi, tetapi globalisasi tidak hanya digerakan oleh Asia sendiri, dan kami di Eropa pun merupakan bagian dalam perkembangan tersebut." "Oleh sebab itu Eropa dengan Asia harus bersama-sama menciptakan globalisasi. Karenanya saya sangat senang bahwa pada "Asia Europe Meeting" (ASEM) tingkat Menteri Luar Negeri ke-8 yang diselenggarakan di Hamburg pekan depan, kami sebagai Ketua Dewan Uni Eropa bersama Sekretariat ASEAN dapat menyambut anggota baru dalam Kerja Sama-ASEM dari negara-negara India, Pakistan, Rumania, Bulgaria, dan Mongolia." Disebutkannya, jumlah anggota ASEM dalam dua tahun terakhir telah meningkat dari awalnya 26 negara kini telah menjadi 45 negara, bertambah hampir dua kali lipat, dan selain itu kerjasama dalam "tema-tema baru" seperti energi, perubahan iklim, pekerjaan serta pendidikan dan ilmu pengetahuan juga telah meningkat. "ni merupakan perkembangan yang menggembirakan, yang menggarisbawahi: ASEM merupakan proses yang dinamis dan ditujukan untuk masa depan," ujarnya sembari menambahkan, "Dalam kerangka itu, politik dapat bereaksi secara fleksibel dan pragmatis terhadap keadaan aktual." "Sudah dapat dilihat dari luasnya berbagai tema, yang akan kami bahas di Hamburg, menunjukkan betapa kami sangat merasa berkewajiban sejak saat ini untuk bekerjasama dalam perkembangan-perkembangan internasional yang aktual dan perkembangan-perkembangan global," paparnya. "Dari pertemuan ASEM, saya mengharapkan sinyal lanjutan dari tanggung jawab kita bersama. Di Hamburg, kami ingin mendapatkan partisipasi penuh dalam proses yang luar biasa ini, terutama dari mitra-mitra ASEM yang baru," katanya. Disebutkannya, konferensi-ASEM di Hamburg merupakan salah satu peristiwa yang terbesar dalam masa jabatan Jerman sebagai Ketua Dewan Uni Eropa, paparnya dan menambahkan, hal ini juga membuktikan betapa pentingnya arti kerja sama dengan Asia bagi Uni Eropa. Menurutnya, partisipasi untuk pertama kalinya bagi Utusan Khusus Uni Eropa Bidang Politik Luar Negeri dan Keamanan Bersama, Javier Solana, dalam Pertemuan-ASEM menggarisbawahi lebih lanjut dimensi politik keamanan ASEM yang terus berkembang. "Merupakan salah satu tugas kami yang terpenting untuk menciptakan perkembangan politik, ekonomi dan sosial di Eropa dan Asia bagi kepentingan kedua pihak. Untuk itu, misalnya, termasuk persyaratan umum untuk menjamin persaingan yang adil dan ekonomi yang berkesinambungan," katanya. Menlu Steinmeier menjelaskan, awal Mei ini di Brunei, Komisaris Perdagangan Mandelsohn dan Menteri Ekonomi-ASEAN menyetujui perundingan-perundingan awal tentang Perjanjian Perdagangan Bebas. Perundingan-perundingan dengan Korea Selatan dan India akan menyusul, katanya dan menambahkan, Dalam hal itu, terutama aspek-aspek sosial politik juga perlu diperhatikan. Ia menuturkan, pada semua masalah ini juga berlaku: Politik Luar Negeri makin berubah menjadi Politik Dalam Negeri Dunia, dan ASEM merupakan tempat, dimana kita menilai ruang gerak yang kita miliki untuk menciptakan secara bersama peraturan-peraturan sistem internasional. "Dalam hal in, berhubungan dengan tindakan Eopa dan Asia yang bertanggungjawab. Kami ingin mendapatkan Asia sebagai mitra kerjasama politik, yang berdasarkan kedamaian, keadilan dan perekonomian yang berkesinambungan," ujarnya dan menambahkan, " Dengan demikian Eropa dan Asia dapat bersama-sama menjamin masa depan bersama." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007