"Kami optimistis tercapai karena sampai pertengahan tahun ini penjualan rumah segmen menengah ke bawah khususnya yang bersubsidi mencapai 50 persen," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nur Andi Wijayanto di Yogyakarta, Senin.
Nur Andi mengatakan pembangunan rumah pada 2017 ditargetkan sebanyak 1.500 unit atau meningkat dari realisasi 2016 yang mencapai 1.360 unit. Dari target itu, 500 unit untuk segmen menengah ke bawah (middle low) dan 1.000 unit untuk menengah ke atas (middle up).
Menurut dia, sejak awal 2017 penjualan perumahan anggota-anggota REI DIY memang telah diarahkan untuk membidik segmen menengah ke bawah.
Hal ini disebabkan penjualan perumahan segmen menengah ke bawah dengan harga Rp300 juta ke bawah merupakan satu-satunya segmen penjualan properti yang tidak mengalami kontraksi pada 2016, di banding segmen lainnya.
Meski demikian, Ia mengatakan untuk rumah subsidi dengan kisaran Rp123 juta di DIY suplainya tidak banyak.
Sedangkan untuk penjualan perumahan segmen menengah ke atas dengan harga Rp500 juta ke atas pada 2016 mengalami kontraksi penurunan 30-40 persen dah hingga saat ini masih melambat.
"Yang untuk segmen `middle up` memang kami perkirakan tahun ini tidak mencapai target," kata dia.
Menurut dia, apabila selama 2016 REI DIY lebih banyak menyasar pelanggan yang memiliki latar belakang pekerjaan di bidang pertambangan dan sektor industri berbasis komoditas, maka pada tahun ini sasaran pelanggan lebih meluas. "Karena untuk segmen `middle low` pelanggan kami bisa lebih luas," kata dia.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017