Baghdad (ANTARA News)- Enam lagi tentara AS tewas di Irak, kata militer, Jumat, sementara Kongres dengan segan menyetujui satu dana perang 120 miliar dolar kendati pun dukungan publik menurun bagi missi itu. Kendatipun perhatian terpusat pada pengejaran tiga tentara AS yang diculik dan debat di Washington, korban-korban militer meningkat paling tidak 44 lagi tentara AS tewas sejak tiga tentara itu diculik 12 Mei. Komando AS membenarkan bahwa salah seorang sandera tewas dan pada hari Jumat mengumumkan bahwa enam tentara itu menambah jumlah korban tewas pekan ini , sehingga jumlah seluruh tentara AS yang tewas sejak invasi tahun 2003 menjadi 3.442 personil. Korban-korban terbaru ini terjadi sementara jajak pendapat CBS News/New York Times menunjukkan bahwa sejumlah 76 persen warga AS berpendapat perang itu akan menjadi buruk dan 61 persen menyatakan invasi Maret 2003 adalah satu kesalahan. Kendatipun demikian para anggota Kongres dari Partai Demokrat menggertak dan berikrar akan mendukung pemotongan besar dana bagi strategi Presiden George W.Bush itu, setelah ia menolak menyetujui untuk mengaitkan dana itu bagi satu jadwal penarikan mundur pasukan . Karena suara yang kurang untuk menolak veto presiden itu dan takut disalahkan jika pemotongan dana itu melukai militer di lapangan , Demokrat menyerahkan satu kemenangan taktis kepada minoritas Republik dengan memberikan Bush apa yang yang ia inginkan. Akan tapi dalam satu tanda sejauh mana angin politik berobah dalam empat tahun sejak invasi pimpin AS yang menggulingkan Presiden Saddam Hussein, dua kandidat presiden menyetujui rancangan undang-undang itu. Senator Hilary Clinton dan Barack Obama berjuang mendapat dukungan dari akar rumput anti perang partai mereka dalam pemilihan pendahuluan mendatang untuk memilih seorang kandidat Demokrat dan berusaha untuk memanfaatkan kekecewaan publik yang meningkat. "Dengan keputusan saya hari ini, saya mengatakan kepada presiden bahwa itu sudah cukup, cukup," kata Obama , sementara Hillary menyatakan: " Saya mulai satu penarikan bertahap pasukan kita dari Irak dan mencegah peningkatan ini." Kendatipun kemunduran-kemunduran belum lama ini, Bush memutuskan akan melanjutkan apa yang disebutnya "strategi gelombang" berdasarkan mana jumlah pasukan AS di Irak akan ditingkatkan menjadi lebih dari 160.000 tentara dalam usaha untuk menumpas perang sektarian di sekitar Baghdad. Penggelaran empat brigade tempur tambahan --kelima dijdwalakan akan dilakukan bulan depan , membantu menurunkan pembunuhan oleh regu bunuh diri, tapi para pembom Al Qaeda terus melakukan aksi maut mereka dan pertempuran memburuk terjadi di utara dan barat kota itu. Dua pekan lalu, kelompok perlawanan menyerang satu patroli AS yang mengawasi satu pos observasi selatan Baghdad. Mereka menghancurkan dua kendaraan Humvee menewaskan empat tentara dan seorang penerjemah dan menahan tiga tentara AS. Salah seorang dari tiga tentara itu, Prajurit Satu Joseph Anzack ditemukan Rabu mengambang di sungai Eupohrat diu Mussayib, 55km selatan Baghdad, Polisi Irak mengatakan ia ditembak mati di belakang kepala. Ribuan tentara masih mencari dua rekannya yang hilang, Prajuit Byron Fouty dan Alex Jiminez. Dua orang tewas ketika patroli mereka melindas sebuah bom di pinggir jalan di daerah Barat Baghdad yang berpenduduk Sunni, Kamis, kata sebuah pernyataan militer itu. Seorang penerjamh warga Irak juga tewas dan seorang tentara lain cedera akibat ledakan itu, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007