"Ada tiga pemain asing yang berencana mengikuti seleksi di Madura United," kata Pelatih Madura United FC Gomes de Oliviera di Bangkalan, Senin.
Ketiga pemain asing yang dipastikan akan mengikuti seleksi itu, dua diantaranya dari Brazil, dan satu lagi dari Kamerun.
Mereka itu masing-masing bernama Gustavo Salgueiro de Almeida Correia dan Alexsandro Carvalho Lopes dari Brazil, serta Kossounnou Kouakou Andres Gregoire dari Kamerun.
Sesuai informasi yang disampaikan presiden klub kepada kami, ketiga pemain ini akan tiba di Pulau Garam, 21 Juli mendatang," kata Gomes, menjelaskan.
Gomes menyatakan, rekrutmen pemain asing pengganti Boubacar Sanago untuk memenuhi kebutuhan di lini tengah.
"Mereka nantinya akan menjadi tandem marquee player Madura United, yakni Peter Osaze Odemwingie," ujar Gomes.
Sebelumnya, Madura United juga telah mengikat kontrak dengan pemain asing asal Australi bernama Cameron Watson, menggantikan Dane Melovanovic yang terpaksa diputus kontrak karena mengalami sakit mental dan membutuhkan perawatan dalam waktu lama.
Pemain kelahiran Melbourne, Australia 31 Mei 1987 itu akan menggantikan peran Dane Melovanovic sebagai gelandang. Pemain dengan tinggi 172 cm an berat badan 60 kilogram itu, sebelumnya pernah memperkuat Adelaide United dan Newcastle Jets. Terakhir, ia bermain di Liga India bersama klub sepak bola Bengaluru FC.
Pelatih Madura United Gomes de Oliviera juga berterima kasih, karena manajemen bisa memenuhi kebutuhan klub sesuai dengan keinginan.
"Saya yakin, Madura akan bisa tampil lebih baik lagi ke depan," ujarnya.
Madura United FC terbilang merupakan klub baru. Klub ini awalnya merupakan Pelita Bandung Raya (PBR) dan dibeli oleh Presiden Klub Madura United Achsanul Qosasi untuk menghidupkan kembali sepak bola di Pulau Madura, setelah klub yang dibina sebelumnya yakni Persepam Madura United (kini Persepam Madura Utama) diminta untuk dikembalikan ke Pemkab Pamekasan.
Selama itu, kegiatan sepak bola di Madura menjadi vakum, apalagi PSSI dibekukan oleh pemerintah kala itu.
Pengelola klub sepak bola Madura United FC ini, hampir semuanya merupakan pengelola Persepam Madura United, yang tidak digunakan lagi oleh manajemen Persepam yang menggantikan posisi Achsanul Qosasi.
Awalnya klub sepak bola ini ditentang oleh sebagian masyarakat yang kontra dengan manajemen Persepam lama dengan dalih, karena bukan klub asli Madura. Padahal Achsanul sengaja membeli klub PBR dan diubah menjadi Madura United FC untuk menghidupkan kembali sepak bola di Pulau Garam itu.
Berkat prestasi yang diraih klub ini pada kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Madura United tidak lagi ditentang oleh sebagian kecil rakyat Madura, bahkan kini mendapatkan dukungan penuh masyarakat di Pulau Garam itu.
Supporter klub tersebar di empat kabupaten, yakni Bangkalan dengan Kaconk Mania, Sampang (Trunojoyo Mania), Pamekasan (Tareten Dhibi) dan Sumenep (Pecot Mania).
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017