IHSG BEI naik 0,99 poin atau 0,02 persen menjadi 5.831,02 poin, sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 0,08 persen menjadi 977,32 poin.
"IHSG kembali bergerak menguat meski bergerak dalam kisaran sempit," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta.
Menurut dia, penantian investor terhadap sejumlah data ekonomi yang akan dirilis membuat pelaku pasar saham cenderung selektif dalam melakukan transaksi.
"Data neraca perdagangan Indonesia periode Juni tahun ini menjadi perhatian investor, diharapkan mencatatkan kenaikan surplus sehingga mendorong IHSG lebih tinggi," katanya.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan, pelaku pasar juga sedang mengantisipasi laporan laba perusahaan periode semester pertana tahun ini yang diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan.
"Setidaknya faktor itu menjadi katalis bagi IHSG untuk naik," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah yang mengelola utang dengan hati-hati juga cukup direspons pasar. Defisit keseimbangan primer pada semetster I 2017 sebesar Rp68,2 triliun, turun dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Keberhasilan itu menunjukkan pemerintah berusaha untuk memperbaiki APBN tanpa membebani ekonomi," katanya.
Sementara itu bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei bergerak naik 19,05 poin (0,09 persen) ke 20.118,86, indeks Hang Seng menguat 81,06 poin (0,31 persen) ke 26.470,29, dan Straits Times menguat 5,91 poin (0,18 persen) ke posisi 3.293,43.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017