Beijing (ANTARA News) - Nasib anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang untuk sementara dinyatakan hilang setelah kapalnya bertabrakan di Laut Tiongkok Timur 9 April lalu, hingga kini belum ditemukan oleh tim penyelamat setempat. "Kita masih terus berupaya menghubungi pejabat setempat dan terus menanyakan perkembangan terakhir mengenai upaya pencarian ABK Indonesia," kata Sekretaris I Protokol Konsuler KBRI Beijing Nicolas Hendrik T. Manopo, di Beijing, Jumat. Menurutnya, pihak berwajib menemui kesulitan untuk mencari korban, karena kapal yang ditumpanginya ketika tabrakan tenggelam ke dasar laut sehingga untuk memudahkan penemuan, tubuh kapal akan dipotong. "Pihak berwajib menduga bahwa awak kapal yang untuk sementara dinyatakan hilang terperangkap di dalam ruang kapal ketika tabrakan terjadi dan tidak sempat menyelamatkan diri untuk keluar sampai tenggelam," katanya. Untuk itu, katanya, salah stau jalan yang akan dilakukan untuk mencari korban adalah dengan memotong badan kapal yang sudah tenggelam. "Itupun juga tidak mudah karena kondisi cuaca yang seringkali buruk, seringkali membuat tim penolong mengalami kesulitan untuk bekerja," katanya. ABK warga Indonesia yang hilang diketahui bernama Mihi Radja (29) dengan nomor paspor AB 356316. Tabrakan kapal terjadi di Laut Tiongkok Timur yang melibatkan MV Harvest berbendera Kamboja dan MV Jin Haikun berbendera China. Akibat tabrakan itu, MV Harvest tenggelam dan sebanyak 20 ABK termasuk satu orang ABK Indonesia tenggelam dan untuk sementara dinyatakan hilang. Sementara untuk nasib pelaut WNI yang hilang akibat serangan jantung bernama Wisnoe Sidi tanggal 18 April 2007, Nicolas mengatakan, jenazahnya sudah dibawa pulang ke Indonesia untuk dimakamkan. Sebelumnya, jenazah warga Indonesia tersebut terhambat pulang ke Indonesia karena pada saat hendak dipulangkan terbentur dengan hari libur nasional China "Hari Buruh" pada tanggal 1-7 Mei 2007. Pada saat meninggal dan sambil menunggu kepulangan ke Indonesia, jenazah dititipkan di Rumah Penitipan Jenazah Kepolisian Dalian.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007