Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan Deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim, berikrar akan menyatukan berbagai kelompok oposisi negara itu menghadapi PM Abdullah Ahmad Badawi, sementara ia bersiap-siap untuk kembali terjun ke gelanggang politik secara resmi. Dalam wawancara dengan AFP, Anwar mengatakan ia berharap untuk meniadakan mayoritas dalam pemilu mendatang melalui satu perjanjian dengan partai-partai lain agar tidak saling bertikai. Setelah pemecatan yang kontroversial sebagai perdana menteri sembilan tahun lalu ia telah melakukan sesuatu untuk kembali terjun ke gelanggang politik baru-baru ini, kendatipun ia tetap dilarang dipilih untuk jabatan di pemerintahan dan belum memegang satu jabatan partai . Hal itu berobah, Minggu, jika seperti yang diharapkan, ia dipilih sebagai ketua Partai Keadilan secara resmi yang dipimpin isterinya Wan Azizah Wan Ismail. "Saya masih relevan dalam politik Malaysia," katanya dalam wawancara di sebuah rumah pinggiran Kuala Lumpur yang menjadi kantornya. Ia sudah menjabat sebagai penasehat partai dan memimpin kampanyenya dalam pemilihan sela di sebuah negara bagian penting bulan lalu, kendatipun akhirnya kalah. Pertemuan tiga hari Partai Keadilan dimulai Jumat di Negara Bagian Selangor. Anwar tampak santai, makan kue serabi dan meminum teh susu, ketika ia mendiskusikan bagaimana oposisi bisa menghapuskan mayoritas Barisan Nasional yang meraih kemenangan besar dalam pemilu tahun 2004. "Jika pemilu diselenggarakan sekarang," katanya sambil tersenyum," Saya sangat yakin kita dapat menghapuskan mayoritas dua pertiga mereka. Ia mengatakan ia akan mengkoordinasi serangan melalui Partai Keadilan, Partai Aksi Demokratik yang berbasis etnik China dan Partai Islam Malaysia Raya (PAS). Mereka sebelumnya pernah bekerjasama, tapi pada 2001 DAP bertikai dengan PAS menyangkut tujuan PAS untuk membentuk sebuah negara Islam. "Saya sedang melakukan koordinasi dengan oposisi dan saya akan memprakarsai perundingan dengan DAP dan PAS," kata Anwar. Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMN) yang dipimpin Abdullah adalah kelompok dominan dalam Barisan Nasional yang berkuasa. Barisan Nasional beranggotakan 14 partai. Pemerintah-pemerintah Barisan Nasional, yang menguasai Malaysia sejak merdeka tahun 1957 secara tradisional memenangi pemilu dengan mayoritas besar. Anwar, yang sampai 1998 dipersiapkan mantan PM Mahathir Mohammad sebagai calon penggantinya, dipecat pada tahun sama setelah dituduh terlibat sodomi dan korupsi yang menyebabkan dia mendekam di penjara selama enam tahun. Partai Keadilan dibentuk sebagai bagian dari gerakan memprotes penahanannya. (*)
Copyright © ANTARA 2007